Info

Waspada Mysophobia akibat Pandemi Virus Corona, Begini Tanda-tandanya!

Pandemi virus corona Covid-19 bisa menyebabkan mysophobia yang timbul akibat rasa takut berlebih.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi cemas. (pixabay/xusenru)
Ilustrasi cemas. (pixabay/xusenru)

Himedik.com - Pandemi virus corona Covid-19 bisa memicu masalah kesehatan mental, salah satunya mysophobia. Kondisi ini bisa terjadi akibat seseorang ketakutan terhadap ancaman virus corona.

Dr Martina Paglia, seorang psikolog di The International Psychology Clinic dilansir dari Metro UK, mengaku lebih banyak menemukan pasien dengan ketakutan khusus akibat wabah virus corona.

Bahkan salah satu pasiennya yang memiliki gangguan obsesif kompulsif (OCD) mengalami kondisi yang lebih parah akibat pandemi virus corona.

Mysophobia juga dikenal sebagai germophobia, germaphobia, verminophobia dan bacillophobia, yakni ketakutan akan kontaminasi dan kuman. Kondisi ini memang paling sering dialami oleh orang dengan OCD.

Seseorang bisa berisiko lebih tinggi terkena fobia ketika kecemasan atau depresi menimpa keluarganya. Beberapa orang mungkin mengembangkan mysophobia setelah peristiwa traumatis. Sedangkan lainnya mungkin mengembangkan kondisi ini sebagai akibat dari kecemasan berlebihnya.

Beberapa ahli dilansir dari Psycom, menyatakan bahwa meningkatkan penggunaan barang-barang kebersihan, seperti penutup kursi toilet dan pembersih tangan telah berkontribusi pada peningkatan mysophobia di Amerika Serikat.

Ilustrasi orang mengalami kecemasan berlebihan (shutterstock)
Ilustrasi orang mengalami kecemasan berlebihan (shutterstock)

Orang dengan obsesif kompulsif (OCD) berisiko lebih tinggi terkena mysophobia karena mungkin mengalami pikiran obsesif tentang kuman atau membersihkan rumah secara kompulsif.

Adapun tanda-tanda seseorang memiliki mysophobia, antara lain:

  1. Menghindari tempat-tempat yang dianggap dipenuhi kuman
  2.  Menghabiskan waktu pembersihan dan dekontaminasi yang berlebihan
  3. Mencuci tangan secara obsesif
  4.  Menolak untuk berbagi barang pribadi
  5.  Menghindari kontak fisik dengan orang lain
  6.  Takut akan kontaminasi anak-anak
  7.  Menghindari kerumunan atau binatang

Saat seseorang terpapar kuman atau potensi kontaminasi, mereka mungkin akan mengalami gejala fisik panik, seperti peningkatan detak jantung, mual, sesak napas, berkeringat dan lainnya.

Tapi, perlu adanya bukti bahwa kuman telah mengganggun kehidupan sehari-hari dan hubungan individu tersebut.

Seseorang dengan mysophobia akan menemukan bahwa interaksi mereka dengan orang lain dan kemampuannya bepergian atau bekerja dipengaruhi oleh keinginan untuk menghindari kontaminasi maupun penyakit.

Berita Terkait

Berita Terkini