Info

Peneliti Rekomendasikan Vaksin MMR untuk Cegah Komplikasi Covid-19

Apa yang membuat peneliti merekomendasikan vaksin campak, gondong dan rubella ini?

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi vaksin - (Pixabay/huntlh)
Ilustrasi vaksin - (Pixabay/huntlh)

Himedik.com - Sementara vaksin Covid-19 belum ditemukan, tim peneliti dari Amerika Serikat merekomendasikan untuk menggunakan vaksin MMR secara eksperimental. Vaksin ini dapat digunakan untuk mencegah dampak buruk dari infeksi virus corona yang parah.

Peneliti mengusulkan penggunaan vaksin MMR yang dapat mencegah penyakit campak, gondong dan rubella. Hal itu untuk melihat apakah vaksin tersebut dapat meningkatkan kekebalan tubuh secara umum yang kemungkinan dapat mencegah beberapa efek paling parah dari Covid-19.

Dilansir CNN Internasional, vaksin MMR adalah vaksin hidup. Maksudnya, vaksin ini mengandung virus yang sangat lemah atau sudah dilemahkan di laboratorium, baik untuk versi campak, rubella, maupun gondong.

Meski mengandung virus, tujuan vaksin ini adalah menghasilkan perlindungan kekebalan tubuh tanpa membuat orang sakit.

Karena menggunakan seluruh aspek dalam virus, vaksin ini menstimulasi respons imun secara luas dan melampaui produksi antibodi.

Vaksin campak dan rubella, MMR. [Shutterstock]
Vaksin campak dan rubella, MMR. [Shutterstock]

"Ada banyak bukti menunjukkan vaksin yang dilemahkan memberikan perlindungan tidak spesifik terhadap infeksi mematikan yang tidak berkaitan dengan target (virus) dari vaksin dengan menginduksi sel kekebalan bawaan yang dilatih untuk merespon terhadap infeksi berikutnya," kata Paul Fidel, dari Louisiana State University dan Mairi Noverr Universitas Tulane.

Peneliti mencatat, sebuah uji klinis dengan MMR pada populasi berisiko tinggi menunjukkan vaksin ini dapat memberikan tindakan pencegahan.

Tidak ada risiko serius dalam pemberian vaksin kepada kebanyakan orang dan pendekatan ini mungkin sangat efektif untuk melindungi petugas kesehatan, kata mereka.

"Jika kita salah, ya, setidaknya orang akan memiliki antibodi baru untuk campak, gondok dan rubella. Jadi tidak ada salahnya, tidak ada yang buruk," kata Fidel.

"Kami menekankan ini adalah tindakan pencegahan terhadap peradangan terburuk Covid-19 bagi mereka yang terekspos atau terinfeksi dan tidak mewakili terapi antivirus atau vaksin terhadap Covid-19 dengan cara apapun," Fidel menambahkan dalam surat mereka.

Berita Terkait

Berita Terkini