Info

Jangan Begadang! Kurang Tidur Tingkatkan Risiko Stroke dan Penyakit Jantung

Kebiasaan tidur yang buruk telah lama dikaitkan dengan jantung yang tidak sehat.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi lelaki dengan gangguan tidur atau insomnia. (Shutterstock)
Ilustrasi lelaki dengan gangguan tidur atau insomnia. (Shutterstock)

Himedik.com - Kurang tidur bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, khusunya penyakit jantung hingga stroke. Hal tersebut dinyatakan dalam sebuah studi yang diterbitkan pada jurnal PLOS Biology.

Dilansir dari The Sydney Morning Herald (SMH), Profesor Matthew Walker, seorang ahli tidur dan timnya telah menemukan bahwa plak yang menumpuk di dalam pembuluh darah orang kurang tidur menyebabkan peradangan. Dua sel putih, yang disebut neutrofil dan monosit, berkumpul di arteri mereka yang kurang tidur.

Sel-sel itu menyebabkan peradangan yang dikenal sebagai atherosclerosis, meningkatkan risiko stroke dan kondisi jantung yang berbahaya. Para peneliti berharap temuan mereka akan berkontribusi pada kesadaran publik tentang bahaya tidur yang buruk.

Peneliti menganjurkan agar orang dewasa tidur antara enam dan sembilan jam semalam. Para ahli percaya itu memberi tubuh kesempatan untuk memperbaiki sel dan pembuluh darah, membersihkan sampah dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Profesor Walker sendiri merupakan penulis buku terlaris internasional Why We Sleep dan seorang akademisi di Universitas of California, Berkeley.

"Memperbaiki tidur dapat menawarkan cara baru untuk mengurangi peradangan dan mengurangi risiko aterosklerosis. Temuan ini dapat membantu menginformasikan pedoman kesehatan masyarakat yang berupaya meningkatkan kelangsungan tidur sebagai cara untuk meningkatkan kesehatan dan mengurangi beban penyakit jantung pada masyarakat," kata Walker.

Ilustrasi tidur (Pexels)
Ilustrasi tidur (Pexels)

Untuk mengukur gangguan tidur selama beberapa malam, para peneliti menggunakan polisomnografi berbasis laboratorium yang mencatat gelombang otak, tingkat oksigen darah, detak jantung saat tidur. Mereka juga menggunakan detektor gerakan sederhana yang dikenakan di pergelangan tangan.

Tim menggunakan jumlah sel darah standar untuk mengukur kadar neutrofil dan monosit.

Peneliti menemukan bahwa tidur yang terfragmentasi yang diukur dengan detektor pergelangan tangan menghasilkan jumlah neutrofil dan kalsium arteri koroner lebih tinggi yang menunjukkan peradangan. Singkatnya, kurang tidur menyebabkan peningkatan neutrofil yang menyebabkan arteri meradang dan aterosklerosis memburuk.

"Hasil ini menyediakan mekanisme untuk menjelaskan bahwa tidur yang buruk meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke dan menyarankan cara sederhana dan langsung untuk mengurangi risiko tersebut," ujar Walker.

Untuk membuat Anda lebih cepat tidur, National Health Service menyarankan bahwa untuk menghindari penggunaan ponsel, tablet, atau perangkat elektronik lainnya selama satu jam sebelum tidur.

Berita Terkait

Berita Terkini