Info

Peneliti Amerika Uji Coba Air Garam untuk Perawatan Covid-19

Para ilmuwan berencana meneliti air garam atau air asin yang digunakan untuk berkumur dan membasuh hidung untuk membantu meringankan gejala awal Covid-19.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi air garam. (Shutterstock)
Ilustrasi air garam. (Shutterstock)

Himedik.com - Peneliti di Amerika Serikat merekrut orang untuk penelitian mereka yang menyelidiki efektivitas air garam sebagai perawatan gejala awal Covid-19. Studi tersebut dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Edinburgh, Texas, Amerika Serikat.

Dilansir dari Independent, peneliti berharap untuk membangun studi percontohan yang menyarankan berkumur dengan air garam atau membilas hidung yang telah mengurangi durasi penyakit pada orang yang memiliki pilek biasa.

Menurut peneliti, penumpahan virus dan penularannya berkurang pada orang yang menggunakan air garam. Hal tersebut ditemukan dalam percobaan awal, meskipun pengurangan tidak pada tingkat yang signifikan secara statistik.

Studi itu mengumpulkan hasil penuh dari 54 orang yang sebagian besar terinfeksi dengan rhinovirus tetapi beberapa di antaranya terinfeksi virus corona.

Para ahli mengatakan sel-sel manusia tertentu mampu menggunakan ion klorida (komponen garam laut) untuk mensintesis asam hipoklor yang merupakan bahan aktif dalam pemutih dan dikenal memiliki sifat antivirus. Perawatan yang direncanakan akan memasok sel-sel itu dengan ion klorida tambahan.

Ilustrasi minum air garam. (Shutterstock)
Ilustrasi kumur air garam. (Shutterstock)

“Karena Covid-19 adalah jenis baru dari virus corona, kita tidak tahu apakah membilas hidung dan berkumur dengan air asin akan memiliki efek yang sama seperti yang sebelumnya terlihat pada (virus) jenis lain," tulis para peneliti pada laman rekruitmen.

“Jika Anda ikut serta dalam uji coba ini dan diminta untuk melakukan pencucian hidung dan berkumur, Anda mungkin mendapatkan manfaat langsung atau tidak mendapatkan manfaat, gejala Anda mungkin atau tidak menjadi lebih cepat membaik dan orang lain di rumah Anda mungkin atau tidak dilindungi dari terinfeksi," tambahnya.

"Ini adalah pertanyaan yang akan kita selidiki melalui penelitian ini," tulis para peneliti. 

Profesor Aziz Sheikh, direktur University of Edinburgh's Usher Institute menambahkan, bahwa jika memang proses berkumur atau membilas hidung bisa menekan gejala, maka metode tersebut akan jadi perawatan yang mudah.

"Ini hanya membutuhkan garam, air dan beberapa pemahaman tentang prosedur sehingga jika terbukti efektif, ini akan mudah dan murah untuk diterapkan secara luas," kata Sheikh.

Orang-orang yang ikut serta dalam uji coba baru akan diminta untuk mengikuti saran pemerintah tentang kebersihan dan isolasi diri. Satu kelompok akan diminta untuk berkumur dan membersihkan hidung mereka dengan air garam dan yang lainnya tidak.

Berita Terkait

Berita Terkini