Info

Bila Terburu-buru Dikembangkan, Vaksin Covid-19 Berisiko Berbahaya!

Vaksin umumnya membutuhkan waktu hingga 10 tahun dan menjalani 5 tahap pengembangan.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi vaksin Covid-19  (Pixabay)
Ilustrasi vaksin Covid-19 (Pixabay)

Himedik.com - Salah satu cara terampuh untuk menghentikan penyebaran virus corona adalah dengan vaksinasi. Namun, hingga kini belum ada vaksin Covid-19 yang tersedia bagi banyak orang.

Para ilmuwan berlomba dengan waktu untuk menemukan obat. Ironisnya, tidak sedikit negara di seluruh dunia melanggar norma untuk mengeluarkan vaksin yang aman dan efektif terhadap Covid-19 dalam waktu singkat.

Hingga kini, hampir ada 150 vaksin potensial sedang diuji di seluruh dunia, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sebanyak 17 kandidat dalam uji klinis, dengan satu sudah dalam Fase 3 dan dua lainnya kemungkinan masuk pada Juli.

Sementara kepala ilmuwan WHO Soumya Swaminatha mengatakan akan ada satu atau lebih vaksin yang aman dan manjur tahun depan, beberapa perusahaan memperkirakan vaksin mereka dapat siap untuk mulai diproduksi secara global hanya dalam dua hingga tiga bulan ke depan.

Tapi, kecepatan pengembangan vaksin telah membuat para ahli kesehatan khawatir tentang keselamatan dan perlindungan jangka panjang dari vaksin itu sendiri.

Ilustrasi vaksin (pixabay.com)
Ilustrasi vaksin (pixabay.com)

Pengembangan vaksin biasanya memakan waktu lebih dari 10 tahun dan membutuhkan biaya yang besar. Umumnya, pengembangan vaksin harus melalui lima tahap.

Para ahli berpendapat, mengurangi garis waktu dalam pengembangan vaksin dari bertahun-tahun ke beberapa bulan artinya dapat menghilangkan beberapa informasi tentang keselamatan dan perlindungannya.

Berikut beberapa kemungkinan risiko pengembangan cepat dari vaksin Covid-19, dilansir The Health Site.

  • Vaksin mungkin disetujui dengan data dan analisis yang tidak lengkap.
  • Vaksin yang dikembangkan secara cepat akan memiliki efek samping yang tidak diinginkan.
  • Ada risiko peningkatan yang tergantung pada antibodi atau antibody-dependent enhancement (ADE). Ini terjadi ketika tubuh menghasilkan antibodi yang tidak cukup menetralkan virus dan malah mendorongnya untuk bereplikasi, yang memperburuk penyakit.
Ilustrasi Vaksin Covid-19 (getty image)
Ilustrasi Vaksin Covid-19 (getty image)
  • Perusahaan mungkin tidak menyelesaikan studi pada hewan dan pindah ke pengujian manusia yang menransfer risiko ekstra kepada manusia.
  • Masih banyak hal yang belum diketahui para peneliti tentang virus corona. Apakah antibodi protektif? Berapa lama kekebalan bertahan? Semua pertanyaan ini masih belum terjawab. Ini adalah masalah lain dengan pengembangan vaksin yang cepat.
  • Vaksin dikembangkan secara cepat juga berisiko mengkompromikan penilaian memori imunologis.

Selain itu, vaksin yang dikembangkan cepat mungkin hanya efektif sebagian karena fokusnya telah bergeser dari pencarian obat yang melindungi terhadap penyakit menjadi hanya mengurangi keparahan penyakit.

Berita Terkait

Berita Terkini