Himedik.com - Jenis diabetes tipe 2 adalah yang paling umum diderita orang. Diabetes tipe 2 bisa ditunjukkan dengan berbagai gejala, salah satunya adalah kemaluan gatal.
Melansir dari Express, diabetes tipe 2 terjadi karena tubuh tidak memproduksi cukup banyak insulin. Hal ini yang membuat tubuh kurang mampu mengubah kadar gula dalam darah menjadi energi.
Baca Juga
Sulit Menurunkan Berat Badan? Konsumsi Makanan Peningkat Metabolisme Ini!
Ahli Sebut Banyak Kasus Asimptomatik Covid-19 Justru Bagus, Mengapa?
Hilangnya Indra Penciuman pada Pasien Covid-19 Bisa Jadi Masalah Kronis!
Kurangi! Keseringan Pantengin Layar Ponsel Bisa Bikin Mata Kering
Mengapa Kita Kebal Terhadap Suatu Penyakit, tapi Tidak pada yang Lain?
Istri Ferry Irawan Terkena Stroke, Ketahui Hal yang Harus Dilakukan Segera!
Saat Anda merasa gatal di kelamin dan tidak ada sebab pasti, mungkin itu disebabkan karena kadar gula darah tinggi yang membuat tubuh menjadi lingkungan ideal bertumbuhnya ragi atau jamur. Hal ini yang bisa membuat daerah kemaluan Anda terasa gatal.
Rasa gatal yang muncul di kemaluan bisa terjadi berhari-hari, bahkan bisa mengembangkan sensasi terbakar. Jika sudah tak tertahankan, maka segeralah hubungi dokter.
"Gatal di area kelamin, baik penis maupun vagina bisa muncul karena alergi, iritasi kulit, dan gangguan penyakit serius seperti diabetes," catat laman kesehatan Inggris, Diabetes.co.uk.
"Gatal dan rasa terbakar di alat kelamin dapat mengindikasikan adanya jamur, baik pada pria dan wanita. Infeksi jamur telah diketahui menjadi salah satu tanda diabetes tipe 2," tambahnya.
Menurut laman Diabetes, orang-orang dengan diabetes memiliki kadar glukosa darah yang tinggi di mana membuat jamur bertumbuh secara alami. Tak hanya itu, diabetes juga menyebabkan urin memiliki kandungan glukosan yang lebih tinggi sehingga dapat memperburuk tumbuhnya jamur di kemaluan.
Jika sudah parah, diabetes sendiri bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari kerusakan mata, ginjal, saraf, dan bagian tubuh lainnya. Diabetes juga bisa memicu gangguan seksual, meningkatkan risiko serangan jantung hingga stroke.
Melansir dari laman International Diabetes Foundation (IDF), penyakit diabetes di Asia Tenggara cukup tinggi. Setidaknya IDF mencatat ada sekitar 88 juta orang dewasa (20-79 tahun) yang dilaporkan memiliki kindisi diabetes pada tahun 2019.