Himedik.com - Tak hanya lewat tetesan pernapasan, virus influenza dapat menyebar di udara melalui debu, serat, dan partikel mikroskopis lainnya. Hal ini dinyatakan oleh para peneliti dari University of California, Davis dan Icahn School of Medicine di Mt. Sinai.
Temuan ini diterbitkan pada Selasa (18/8/2020) di Nature Communications.
Baca Juga
Virus Corona Covid-19 Bisa Sebabkan Tubuh Menggigil, Kok Bisa?
Tak Peduli Bahayanya, Bolivia Setujui Pemutih sebagai Obat Virus Corona
Sudah Pulih, Mantan Pasien Covid-19 Ini Masih Alami Rasa Logam di Mulut
Masalah Mental saat Pandemi Terjadi pada Anak Muda, Ini Faktor Penyebabnya
Rahasia Umur Panjang, Penuhi Asupan Protein Nabati!
Catat! Begini Cara Menangkal Masalah Mata akibat Keseringan Main Gawai
"Ini benar-benar mengejutkan bagi sebagian besar ahli virus dan ahli epidemiologi bahwa debu di udara dapat membawa virus influenza yang mampu menginfeksi hewan," kata Profesor William Ristenpart dari Departemen Teknik Kimia UC Davis yang membantu memimpin penelitian.
Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa penularan melalui udara biasanya terjadi karena tetesan pernapasan yang dikeluarkan melalui batuk, bersin, atau berbicara.
"Penularan melalui debu membuka area penyelidikan baru dan memiliki implikasi yang mendalam pada penafsiran eksperimen laboratorium serta penyelidikan epidemiologi wabah," tambahnya seperti yang dikutip dari Medical Xpress.
Virus influenza diduga menyebar melalui beberapa jalur berbeda, termasuk melalui tetesan yang dihembuskan dari saluran pernapasan atau pada benda-benda sekunder seperti gagang pintu atau tisu bekas.
Melansir dari Medical Xpress, para peneliti juga menguji apakah serat mikroskopis dari benda mati dapat membawa virus menular. Dalam hal ini, mereka menyimpan kertas tisu wajah yang mengandung virus influenza. Kemudian tisu tersebut dibiarkan mengering, lalu meremasnya di depan pengukur partikel otomatis.
Jaringan tisu yang diremas melepaskan hingga 900 partikel per detik dalam berbagai ukuran yang bisa dihirup manusia atau hewan. Partikel yang terkontaminasi virus ini disebut mampu menginfeksi sel.