Info

Virus Corona Banyak Ditemukan di Daging Beku, Bahkan Bertahan 3 Minggu

Para peneliti mencoba memindahkan sampel virus corona di daging beku yang dijual di supermarket. Hasilnya dalam 3 minggu, virus itu masih bertahan.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Aneka daging. (pixabay)
Aneka daging. (pixabay)

Himedik.com - Semakin banyak laporan yang menemukan virus corona di daging beku. Hal ini yang membuat para ilmuwan memperingatkan bahwa virus corona bisa bertahan di daging beku hingga 21 hari atau tiga minggu.

Melansir dari The Sun, para peneliti menguji potongan salmon, ayam, dan babi di supermarket Singapura yang ditambahkan sampel virus ke dalamnya. Para ilmuwan kemudian menyimpan daging-daging ini ke dalam temperatur beku. Hal ini dilakukan untuk menguji apakah virus tetap bisa bertahan di daging.

Daging-daging ini ditempatkan pada suhu 4 derajat celcius. Suhu tersebut digunakan karena sesuai dengan standar suhu pendingin di pengangkut makanan impor-ekspor.

Para peneliti juga menempatkan daging pada suhu minus 20 derajat celcius yang sesuai dengan standar pendingin makanan.

Setelah 21 hari ditempatkan di pendingin, virus masih terdeteksi di daging dan ikan.

Virus Corona Banyak Ditemukan di Daging Beku, Bahkan Bertahan 3 Minggu - 1
Ilustrasi daging ayam. (Shutterstock)

Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor makanan seharusnya mulai dipertimbangkan sebagai salah satu penyebab penularan virus corona, bahkan ketika penularan di permukaan makanan disebut kecil kemungkinannya.

"Impor makanan yang terkontaminasi dan kemasan makanan merupakan sumber yang layak untuk dipertimbangakn dalam wabah," catat para penliti.

"Meskipun dapat dengan yakin dikatakan bahwa penularan melalui makanan yang terkontaminasi bukanlah rute infeksi utama, potensi wabah dari pergerakan barang yang terkontaminasi ke wilayah tanpa Covid-19 adalah hipotesis penting," imbuh para peneliti.

Sebelumnya China juga melaporkan beberapa kasus virus corona yang ditemukan dalam sayap ayam dari Brazil. Hal ini dikonfirmasi oleh pemerintah Kota Shenzehn, China Selatan pada 13 Agustus 2020.

Melansir dari CNN, sampel sayap ayam beku yang diimpor dari Brazil disebut mengandung virus corona.

Dalam hal ini, virus corona dikonfirmasi terdapat pada permukaan sekumpulan sayap ayam di distrik Longgang Shenzhen.

Otoritas kesehatan Shenzhen kemudian melacak dan menguji orang yang mungkin berinteraksi dengan sayap ayam tersebut. Untungnya semua hasil dari tes dinyatakan negatif, beberapa ayam dalam stok juga dinyatakan negatif.

Ilustrasi menyimpan mencairkan ikan beku agar tetap higienis. (Shutterstock)
Ilustrasi menyimpan mencairkan ikan beku agar tetap higienis. (Shutterstock)

Berita tentang sayap ayam yang terkontaminasi muncul sehari setelah virus corona ditemukan pada kemasan udang yang diimpor dari Ekuador di sebuah restoran provinsi Anhui timur.

Meskipun begitu, berbagai otoritas kesehatan, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyatakan bahwa penularan virus corona melalui makanan cukup rendah.

Berita Terkait

Berita Terkini