Info

Bikin Khawatir, BPOM AS Temukan Hand Sanitizer Dikemas di Wadah Makanan!

Bahkan, hand sanitizer tersebut dimasukkan ke dalam botol minuman.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi hand sanitizer. (Pixabay)
Ilustrasi hand sanitizer. (Pixabay)

Himedik.com - Food and Drugs Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan US menemukan produk hand sanitizer atau cairan pembersih tangan dikemas dalam wadah makanan dan minuman, Kamis (27/8/2020). Hal ini menimbulkan kekhawatiran orang secara tidak sengaja menelannya.

Badan kesehatan setempat itupun memperingatkan konsumen tentang produk pembersih ini, yang dikemas dalam berbagai wadah. Mulai dari kaleng bir, botol air, botol vodka, hingga kantong makanan anak-anak.

Selain itu, petugas juga menemukan hand sanitizer dengan rasa makanan seperti coklat dan rasberry.

Pembersih tangan biasanya mengandung 60 hingga 70 persen alkohol, sehingga bisa menjadi racun saat tertelan. Terutama untuk anak kecil yang lebih mungkin mengalami keracunan.

"Saya semakin prihatin tentang pembersih tangan yang dikemas menjadi produk yang dapat dikonsumsi. Produk ini dapat membingungkan konsumen yang bisa secara tidak sengaja menelan produk berpotensi mematikan ini," kata Komisaris FDA Dr. Stephen Hahn, dilansir Live Science.

BPOM AS telah mengidentifikasi beberapa masalah keamanan dengan banyak produk cairan pembersih tangan, yang membanjiri pasar di tengah pandemi Covid-19.

Sejak Juni, mereka telah menemukan lusinan produk hand sanitizer yang mengandung metanol, zat beracun yang dapat menyebabkan mual, muntah kebutaan permanen, kejang, bahkan kematian, apabila tertelan.

Mereka juga mengatakan akan meminta produsen untuk menarik kembali produk cairan pembersih tangan yang berpotensi berbahaya dan mengeluarkannya dari pasar.

Sebuah laporan baru-baru ini dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC US) mencatat setidaknya empat orang di negara tersebut meninggal akibat menenggak cairan ini yang tercemar metanol.

Sekitar 12 orang lainnya mengalami efek kesehatan yang serius seperti kehilangan penglihatan dan kejang.

Berita Terkait

Berita Terkini