Info

Pakai Hand Sanitizer Lalu Nyalakan Lilin, Wanita Ini Alami Luka Bakar

Dalam hitungan detik, seluruh tubuhnya terbakar. Ia mengalami luka bakar tingkat dua dan tiga.

Yasinta Rahmawati

Ilustrasi hand sanitizer. (Pixabay)
Ilustrasi hand sanitizer. (Pixabay)

Himedik.com - Hand sanitizer menjadi benda esensial selama pandemi Covid-19 ini, sebab ia mampu membersihkan tangan secara cepat dan praktis. Namun jika tidak hati-hati dalam pemakaiannya, hand sanitizer dapat membuat celaka.

Contohnya seperti yang dialmi oleh seorang ibu di Texas, Kate Wise. Setelah menidurkan ketiga putrinya di rumah mereka di Round Rock, Texas, Amerika Serikat pada Minggu (30/8/2020), ia menggunakan hand sanitizer kemudian menyalakan lilin.

Dalam hitungan detik setelahnya, seluruh tubuh Wise terbakar api. Dilansir dari Health, insiden tersebut menyebabkan "ledakan seperti bom," dan meninggalkannya dengan luka bakar tingkat dua dan tiga di sekujur tubuhnya, termasuk wajahnya.

Kate Wise akhirnya dibawa ke rumah sakit Austin, Texas di dekatnya dengan luka bakar menutupi 18% tubuhnya. "Barang ini setidaknya mengandung 62 persen alkohol, jadi orang perlu berhati-hati," kata Will Hampton, juru bicara Departemen Pemadam Kebakaran Round Rock.

Hampton menambahkan bahwa apa pun merek pembersih tangan yang Anda gunakan, itu mudah terbakar jika mengandung etil alkohol.

Ilustrasi cairan hand sanitizer.[Unsplash/Tetiana SHYSHKINA]
Ilustrasi cairan hand sanitizer.[Unsplash/Tetiana SHYSHKINA]

Dalam video YouTube yang diposting 17 April, Asosiasi Perlindungan Kebakaran Nasional memperingatkan bahwa pembersih tangan dapat menyala jika bersentuhan dengan "sumber pengapian yang layak" karena kandungan alkoholnya yang tinggi.

"Bahan aktif di sebagian besar hand sanitizer adalah etanol," kata William L. Schreiber, PhD, ketua departemen kimia dan fisika dan koordinator ilmu laboratorium medis di Monmouth University, sebelumnya kepada Health.

Sebagai informasi, etanol adalah jenis alkohol yang juga ada dalam anggur, bir, dan minuman keras lain namun dengan konsentrasi jauh lebih rendah. Berbeda dengan hand sanitizer yang memiliki kadar sekitar 70 persen untuk menonaktifkan virus.

Schreiber mengatakan jika sumber penyulut seperti lilin dan yang lainnya dinyalakan lalu bersentuhan dengan hand sanitizer, itu bisa menyebabkan kebakaran.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menyatakan di situsnya bahwa meskipun kejadian kebakaran yang berkaitan dengan hand sanitizer berbasis alkohol sangat rendah.

Untuk memastikan keamanan dari kebakaran, CDC menyarankan untuk mengurangi sumber penyulutan, memastikan penyimpanan hand sanitizer dengan cara yang aman, dan menetapkan metode untuk keluar cepat jika terjadi kebakaran.

Berita Terkait

Berita Terkini