Info

Hindari Kecanduan Nonton Video Porno, Bisa Kurangi Kepuasan Seksual!

Sebanyak 252 pria dan perempuan heteroseksual dilibatkan dalam survei untuk memperkirakan kesejahteraan mental, kepuasan tubuh, sikap seksis terhadap laki-laki, sikap seksis terhadap laki-laki dan kepuasan seksual.

Yasinta Rahmawati

Ilustrasi berhubungan intim - (Shutterstock)
Ilustrasi berhubungan intim - (Shutterstock)

Himedik.com - Selama ini ada anggapan jika terlalu sering menonton pornografi atau video porno, akan membuat kurangnya kepuasan seksual saat berhubungan intim. Benarkah anggapan ini?

Dilansir dari Times of India, penggunaan pornografi tidak memengaruhi penilaian diri sendiri atau orang lain, kata penelitian baru. Temuan penelitian ini dipublikasikan di Sexual and Relationship Therapy.

Penggunaan materi online seksual eksplisit (oSEM) telah meningkat yang juga menimbulkan kekhawatiran tentang bagaimana hal itu memengaruhi kesejahteraan mental.

Meskipun minat meningkat, kesimpulan ilmiah masih tetap tidak konsisten. Ada beberapa penelitian yang melaporkan hubungan antara penggunaan oSEM dengan hasil negatif seperti berkurangnya kepuasan seksual, peningkatan sikap seksis, dan penurunan kepuasan tubuh.

Ilustrasi berhubungan seks (Shutterstock)
Ilustrasi berhubungan seks (Shutterstock)

Penelitian lain menunjukkan hasil positif seperti peningkatan kepuasan seksual. Penulis studi Ruth Charig dan timnya ingin mengeksplorasi topik melalui lensa Differensial Kerentanan terhadap Model Efek Media (DSMM).

Mereka ingin melakukan ini untuk memperjelas hubungan antara hasil kesehatan mental dan penggunaan oSEM.

Para peneliti mengatakan, "Salah satu proposisi sentral dari DSMM adalah gagasan tentang efek media yang tidak langsung: yaitu, bahwa respons individu (seperti penilaian kognitif media) memediasi hubungan antara eksposur media dan efek."

Fluktuasi yang dapat mempengaruhi kerentanan seseorang terhadap media adalah persepsi realisme. Dalam hal ini, gambaran perilaku seksual yang realistis tergantung sejauh mana seseorang mempercayai oSEM.

Inilah sebabnya mengapa penulis melanjutkan untuk memeriksa realisme yang dipersepsikan sebagai mediator potensial.

Sebanyak 252 pria dan perempuan heteroseksual ditanyai dalam survei online tentang frekuensi penggunaan pornografi online mereka. Survei tersebut bahkan memperkirakan kesejahteraan mental, kepuasan tubuh, sikap seksis terhadap laki-laki, sikap seksis terhadap laki-laki dan kepuasan seksual.

Berita Terkait

Berita Terkini