Info

Perhatikan, Kucing yang Terinfeksi Covid-19 Juga Alami Masalah Pernapasan!

Penelitian menemukan bahwa hewan peliharaan seperti kucing dan anjing bisa mengalami masalah pernapasan jika terinfeksi virus corona Covid-19.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Kucing dan anjing. (Pixabay/huoadg5888)
Kucing dan anjing. (Pixabay/huoadg5888)

Himedik.com - Gejala virus corona Covid-19 pada hewan peliharaan masih belum diketahui jelas. Tapi, sebuah penelitian menemukan kucing dan anjing yang terinfeksi virus corona Covid-19 bisa mengalami masalah pernapasan.

Para peneliti mengatakan pemilik hewan peliharaan yang terinfeksi virus corona harus menjauh dari hewan peliharaannya di tengah pandemi sekarang ini.

Karena, virus corona Covid-19 bisa ditularkan ke arah yang berlawanan, seperti dari hewan peliharaan ke manusia. Sehingga para ilmuwan dari University of Guelph, Ontario, Kanada menganalisis sampel dari hewan peliharaan pasien virus corona.

Mereka mengumpulkan hasil tes Covid-19 dari 17 kucing, 18 anjing dan 1 musang. Satu kucing menunjukkan hasil yang tidak pasti, tapi lainnya negatif yang artinya tidak terinfeksi virus corona Covid-19.

Tujuh ekor kucing (88 persen) dan dua ekor anjing (20 persen) memiliki antibodi virus corona Covid-19, yang artinya telah terjadi infeksi sebelumnya.

Ilustrasi. (Shutterstock)
Ilustrasi kucing (Shutterstock)

"Hasil awal ini menunjukkan bahwa sebagian besar hewan peliharaan dalam rumah tangga orang dengan virus corona Covid-19 menjadi terinfeksi," kata pemimpin studi Prof Dorothee Bienzle dikutip dari The Sun.

Semuan kucing dengan hasil swab tidak pasti atau positif virus corona Covid-19 menderita penyakit pernapasan atau penyakit lain yang dialami pemiliknya.

Dua anjing yang memiliki hasil antibodi IgG positif, menunjukkan infeksi di masa lalu dan salah satunya memiliki episode penyakit pernapasan.

"Penularan virus corona Covid-19 dari cerpelai ke manusia telah dilaporkan terjadi di pertenakan cerpelai dengan proporsi tinggi hewan yang terinfeksi dipeliharan dalam jarak dekat dan dirawat oleh manusia," jelasnya.

Sedangkan, belum pernah ada laporan penularan virus corona dari hewan peliharaan ke pemiliknya. Tapi, virus berubah sedikit atau tidak sama sekali setelah penularan dari manusia ke hewan, maka penularan balik seperti itu bisa terjadi.

Ada cukup bukti dari berbagai penelitian, merekomendasikan bahwa orang yang terinfeksi virus corona Covid-19 har mengisolasi diri dari menjaga jarak dengan hewan peliharaannya.

"Saat ini tidak ada bukti yang dilaporkan tentang virus corona Covid-19 dari hewan peliharaan ke manusia," kata Prof Tim Morris, dari University of Nottingham.

Dalam rumah tangga yang positif virus corona Covid-19, lebih penting dan masuk akal terjadinya penularan dari manusia ke manusia daripada manusia ke hewan atau sebaliknya.

Pada rumah tangga yang mengisolasi diri atau orang yang rentan terinfeksi virus corona harus mengisolasi diri, keberadaan hewan peliharaan bisa menjadi faktor positif untuk kesehatan mentalnya.

"Karena itu, sangat disayangkan bila perhatian berlebihan pada temuan ini menyebabkan kekhawatiran pada pemilik hewan yang rentan terinfeksi virus corona. Bahkan ini berpotensi menyebabkan beberapa orang mempertimbangkan untuk meninggalkan atau mengembalikan hewan peliharaannya," jelasnya.

Menurut European Society of Clinical Microbiology and Infectious Diseases, tindakan biosekuriti dan kebersihan sederhana tetap harus dilakukan saat memelihara hewan di rumah, termasuk mencuci tangan secara teratur dan mengelola limbah dengan baik.

Berita Terkait

Berita Terkini