Info

Update Covid-19 Global: Hampir 2 Juta Kasus Baru dalam Sepekan

WHO mencatat kasus Covid-19 baru naik 6 persen dalam sepekan.

Yasinta Rahmawati

Virus corona Covid-19. (Shutterstock)
Virus corona Covid-19. (Shutterstock)

Himedik.com - Sejak virus corona pertama kali muncul di China akhir tahun lalu, virus itu telah menginfeksi lebih dari 31,7 juta orang di seluruh dunia dan telah menewaskan hampir 974.546 orang, menurut situs Worldometers per 23 September 2020 pukul 00.34 GMT atau 07.34 WIB.

Penularan Covid-19 di dunia dinilai semakin cepat terjadi. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyebutkan bahwa kasus baru Covid-19 melonjak pada pekan lalu dengan jumlah hampir 2 juta hanya dalam tujuh hari.

Dari statistik WHO ditunjukan, dalam kurun waktu 14-20 September, jumlah infeksi baru mencapai 1.998.897 kasus di seluruh dunia. Angka itu meningkat 6 persen dan menjadi jumlah kasus tertinggi yang dilaporkan dalam satu minggu sejak awal epidemi.

"Hampir semua wilayah di dunia, kasus baru meningkat minggu lalu, dengan Eropa dan Amerika melihat kasus baru membengkak masing-masing 11 dan 10 persen," kata WHO seperti dikutip dari Channel News Asia.

Hanya Afrika yang relatif tidak menunjukan tren kenaikan pada kasus baru. Afrika justru melaporkan penurunan 12 persen kasus baru dari seminggu sebelumnya.

Meski infeksi baru meningkat, angka kematian baru justru menurun. Sekitar 37.700 kematian baru akibat Covid-19 selama sepekan tercatat di seluruh dunia. Menurut WHO, jumlah itu turun 10 persen dibandingkan minggu sebelumnya.

Penurunan angka kematian disebutkan banyak terjadi di Amerika, yang turun 22 persen dari minggu sebelumnya. Juga Afrika, di mana kematian baru turun 16 persen. Negara lainnya yang mengalami penurunan angka kematian yaitu Kolombia, Meksiko, Ekuador, dan Bolivia.

Sementara itu, Amerika masih menyumbang setengah dari semua kasus Covid-19 yang dilaporkan, dan 55 persen kematian di dunia.

Namun angka kematian akibat Covid-19 tidak menurun di Eropa. Beberapa negara tengah mengalami gelombang kedua infeksi, sementara itu jumlah kematian baru melonjak hingga lebih dari 4.000 selama periode tujuh hari, mengalami kenaikan 27 persen dibandingkan dengan seminggu sebelumnya.

Berita Terkait

Berita Terkini