Info

Waduh, Sering Mendengkur saat Tidur Bisa Picu Serangan Jantung!

Serangan jantung yang termasuk masalah kesehatan mematikan ini tidak hanya menimbulkan gejala nyeri dada, tetapi juga kebiasaan mendengkur saat tidur.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi mendengkur (Shutterstock)
Ilustrasi mendengkur (Shutterstock)

Himedik.com - Serangan jantung termasuk dalam kategori penyakit kardiovaskular yang mengacu pada kondisi penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah. Kondisi ini terjadi ketika arteri yang memasok darah dan oksigen ke jantung tersumbat oleh penumpukan plak lemak yang disebut kolesterol.

Seseorang bisa berisiko mengalami serangan jantung bisa kebiasaan mendengkur ketika tidur. Mendengkur adalah kondisi terkait apnea tidur obstruktif yang meningkatkan risiko diabetes, obesitas, hipertensi, dan stroke.

Apnea tidur memengaruhi lebih banyak pria daripada wanita di awal kehidupan. Apnea tidur juga tidak lebih dari sekadar gangguan tidur, tetapi bisa mengancam kesehatan jantung.

Menurut American Heart Association dilansir dari Express, mendengkur bisa menjadi tanda apnea tidur yang merupakan faktor risiko penyakit jantung. Sedangkan, penyakit jantung bisa menyebabkan serangan jantung.

Ilustrasi serangan jantung (shutterstock)
Ilustrasi serangan jantung (shutterstock)

Apnea tidur ini disebabkan oleh jeda pernapasan seseorang ketika tidur. Kondisi ini bisa terjadi akibat beban di dada dan leher bagian atas yang menghalangi saluran udara.

Anda bisa berisiko terkena apnea tidur jika mendengkur sangat keras dan terdengar seperti terengah-engah atau tersedak. Mendengkur juga mengacu pada pola tidur yang mana seseorang bernapas sambil mengeluarkan suara mendengus.

Kebiasaan mendengkur ini bisa lebih berbahaya seiring bertambahnya usia karena menyebabkan penyakit jantung. Ada beberapa jenis apnea tidur, tetapi yang paling umum adalah apnea tidur obstruktif.

Kondisi ini memengatuhi pola pernapasan saat tidur dan mnyebabkan seseorang berhenti bernapas dan mulai berulang kali.

Jika tak diobati, apnea tidur bisa meningkatkan risiko stroke, detak jantung tidak teratur dan diabetes tipe 2. Anda bisa menurunkan risikonya dengan mengurangi berat badan bila obesitas dan menghindari minuman alkohol.

Sedangkan, Anda bisa menurunkan risiko serangan jantung dengan melakukan sedikit perubahan pola makan atau gaya hidup. Pasalnya, konsumsi makanan sehat dan seimbang akan menurunkan risiko timbunan lemak di arteri.

Berita Terkait

Berita Terkini