Info

Punya Kebiasaan Menahan Kencing? Bahaya untuk Kesehatan!

Menahan kencing yang dibiasakan nyatanya bisa memicu berbagai masalah kesehatan.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi menahan kencing.
Ilustrasi menahan kencing.

Himedik.com - Menahan kencing sesekali memang tak masalah, tapi kalau keseringan malah bisa berbahaya. Sebab, menahan kencing tak ada baiknya untuk kesehatan Anda.  

Melansir dari Times of India, kandung kemih manusia dapat menampung sekitar 2 cangkir urine sebelum dianggap penuh. Tubuh kita membutuhkan 9 hingga 10 jam untuk menghasilkan urine dalam jumlah banyak. 

Saat ingin kencing, kandung kemih mengirimkan sinyal ke otak bahwa ia telah penuh dan butuh segera dikeluarkan. Oleh karena itu, saat Anda menahan buang air kecil, kandung kemih akan meregang untuk menahan lebih banyak cairan. Menahan kencing ini akhirnya dapat membahayakan organ dan memicu masalah yang serius.

Menahan buang air kecil yang sering dilakukan  dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan terkait kandung kemih. Masalah kesehatan paling umum yang disebabkan oleh menahan kencing adalah Infeksi Saluran Kemih (ISK). 

Jenis infeksi ini menyebabkan iritasi pada kandung kemih dan meningkatkan frekuensi buang air kecil. ISK lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.

Ilustrasi buang air kecil

Menahan kencing juga dapat menurunkan sensitivitas reseptor yang ada di dinding kandung kemih dan seiring waktu Anda dapat mengembangkan inkontinensia urine. 

Inkontinensia urine adalah kondisi di mana kandung kemih kehilangan kendali dan terkadang menyebabkan kebocoran urine, terutama saat batuk, bersin, atau saat Anda ingin buang air kecil.

Menahan buang air kecil lebih dari 10 jam juga dapat menyebabkan retensi urin. Dalam hal ini, kandung kemih Anda menjadi tidak bisa rileks dan sulit buang air kecil.

Mengutip dari Hello Sehat, terlalu sering menahan kencing juga bisa meningkatkan risiko batu gijal. Sebab, saat terlalu sering menahan kencing, kandungan mineral dan garam pada urine bisa meningkatkan ukuran batu ginjal.

Berita Terkait

Berita Terkini