Info

Sering Lupa, Coba Kepalkan Tangan untuk Tingkatkan Daya Ingat

Mengepalkan tangan selama 90 detik disebut bisa meningkatkan daya ingat dan mempertajam memori.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi tangan. (pixabay)
Ilustrasi tangan. (pixabay)

Himedik.com - Kesal karena tak kunjung menemukan kunci mobil padahal terburu-buru? Cobalah untuk tenang sejenak dan kepalkan tangan Anda selama 90 detik.

Sebuah penelitian menyatakan bahwa mengepalkan tangan bisa membantu membangun ingatan.

Melansir dari BBC, daya ingat dapat ditingkatkan hanya dengan mengepalkan tangan. Penelitian yang telah diterbitkan pada jurnal PLOS ONE ini menunjukkan bahwa mengepalkan tangan kanan selama 90 detik membantu membangun memori. Sementara mengepalkan tangan kiri meningkatkan daya ingat.

Dalam penelitian ini, 50 orang dewasa bekerja lebih baik dalam mengingat kata-kata dari daftar panjang ketika mereka melakukan gerakan mengepalkan tangan. Para peneliti menyatakan bahwa mengepalkan tangan mengaktifkan wilayah otak tertentu yang terkait dengan pemrosesan memori.

Peneliti utama Ruth Propper, dari Montclair State University, Montclair, New Jersey mengatakan penelitian tersebut menunjukkan bahwa gerakan tubuh yang sederhana dapat meningkatkan memori dengan mengubah sementara cara fungsi otak.

Ilustrasi memori. [Shutterstock]
Ilustrasi memori. [Shutterstock]

"Mengepalkan tangan kanan Anda segera sebelum mempelajari informasi dan mengepalkan tangan kiri Anda akan sangat membantu untuk meningkatkan daya ingat," kata Dr. Propper kepada BBC News.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa mengepalkan tangan kanan mengaktifkan belahan otak kiri, sedangkan mengepalkan tangan kiri mengaktifkan belahan kanan. Hal ini dikaitkan dengan emosi, misalnya mengepalkan tangan kanan terkait dengan rasa senang atau marah.

Sementara mengepalkan tangan kiri menandakan kesedihan atau kecemasan. Profesor Neil Burgess dari University College London Institute of Cognitive Neuroscience mengatakan penelitian yang lebih besar diperlukan untuk memastikan efek spesifik pada memori. "Idealnya replikasi akan menggunakan desain yang lebih kuat yaitu lebih banyak orang atau desain subjek," kata Prof Neil Burgess.

Berita Terkait

Berita Terkini