Info

Libur Panjang di Tengah Pandemi dan La Nina, Yakin Mau Berpergian?

Libur panjang kali ini bukan hanya berhadapan dengan pandemi virus corona Covid-19 namun juga La Nina.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi hujan. (pixabay)
Ilustrasi hujan. (pixabay)

Himedik.com - Libur panjang pada 28 hingga 31 Oktober segera tiba. Namun liburan di tengah pandemi ini nyatanya tak hanya meningkatkan kewaspadaan pada infeksi virus corona Covid-19 tapi juga fenomena alam La Nina.

Oleh karena itu, masyarakat yang berencana berlibur terutama di alam terbuka harus waspada juga dengan cuaca.

"Suasana La Nina berisiko besar di alam terbuka yang suatu saat terjadi hujan lebat, longsor termasuk pantai yang pada waktu tertentu bisa gelombang pasang," kata Letjen TNI Doni Monardo Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dalam Talkshow bertema "Potensi Penyebaran Covid-18 Ketika Libur Panjang" melalui Zoom, Rabu (21/10/2020).

Sebelumnya Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai La Nina pada musim hujan mendatang karena dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti longsor, banjir, dan banjir bandang.

"Berada di alam terbuka tiba-tiba angin kencang lantas ada pohon tumbang ketika kita tidak antisipasi, ini bisa bahayakan kita," imbuhnya.

Apalagi menurut Doni Monardo, Indonesia menjadi salah satu dari 35 negara di dunia yang paling berpotensi mengalami bencana alam. Sementara kondisi La Nina meningkatkan potensi gelombang tinggi dan penurunan permukaan tanah.

Oleh karena itu, jika tidak mendesak, ia meminta agar warga berlibur di rumah saja. "Kalau seandainya tidak perlu jangan ke luar kota, bisa lakukan (liburan) di rumah saja, bisa nonton film nonton tv melakukan kerja sosial membersihkan lingkungan tanam pohon berkomunikasi terbatas dengan orang sekitar," kata Doni.

Sementara menurut Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dalam talk show tersebut menyatakan bahwa ada kecenderungan orang-orang berlibur ke daerah Jawa Barat terutama Bandung dan Banten untuk menikmati alam.

Ilustrasi kabin pesawat.[Pexels/Sourav Mishra]
Ilustrasi kabin pesawat.[Pexels/Sourav Mishra]

"Tujuh bulam lebih banyak masyarakat enggak berani ke luar rumah luar kota, keinginan masyarakat berlibur terutama ke daerah wisata jadi hal yang akan lebih tinggi, tentunya nanti kita ikuti perkembangan setiap hari," kata Budi Karya.

"Orang dari DKI Jakarta keinginan untuk cari sesuatu yang bersifat alam sangat tinggi," imbuhnya.

Ikuti Aturan saat Berlibur

Apabila akhirnya tetap berlibur, baik Doni maupun Budi Karya meminta warga untuk tetap menjalankan protokol kesehatan secara tertib. Keduanya setuju bahwa memakai masker, jaga jarak, sering cuci tangan menjadi  kunci mengurangi risiko penuralan virus corona Covid-19.

"Pakai masker, jaga jarak, hindari kerumunan, sering mencuci tangan, serta jangan lupa tetap berdoa sama Allah agar seanantiaasa diberi perlundungan, serta tingkatkan imunitas," saran Doni.

Ia juga menyarankan untuk menggunakan masker meski berada di sekitar keluarga dekat. Sementara saat di tempat umum, Menhub Budi Karya mengimbau agar masyarakat kurangi mengobrol dan hindari makan di dalam kendaraan umum.

"Kalau di pesawat tunda makan dan minum bicara saja seperlunya kalau bisa jangan bicara, kalau perjalanan panjang tidur saja, jangan bikin potensi saat kita bicara dan makan," ujar Budi Karya. "Persiapkan kendaran dengan baik hitung risikonya," imbuhnya.

Berita Terkait

Berita Terkini