Info

Women on Top Disebut Jadi Posisi Seks Paling Berisiko, Terutama pada Pria

Sebuah studi menunjukkan bahwa posisi women on top bisa menjadi posisi seks paling berbahaya, begini penjelasannya.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi hubungan seksual
Ilustrasi hubungan seksual

Himedik.com - Women on top atau posisi seks perempuan di atas nyatanya malah bisa menimbulkan risiko pada pria. Hal ini dinyatakan oleh penelitian yang disusun oleh para ilmuwan Kanada.

Melansir dari Business Standard, posisi women on top malah berbahaya bagi pria. Posisi ini bisa menyebabkan fraktur penis atau patah tulang penis selama berhubungan seksual.

"Studi kami mendukung fakta bahwa hubungan seksual dengan woman on top adalah posisi seksual yang paling berisiko terkait dengan patah tulang penis," catat para peneliti.

Dilansir Telegraph, para peneliti mengamati tiga rumah sakit di Campinas, kota berpenduduk tiga juta orang di Brasil. Mereka menggunakan catatan rumah sakit dan dalam beberapa kasus mewawancarai pasien. 

Para peneliti mengamati pasien dengan diagnosis patah tulang penis selama periode 13 tahun. Studi ini juga telah dipublikasikan di jurnal Advances in Urology.

Setengah dari peserta dengan usia rata-rata 34 tahun melaporkan mendengar suara retak sebelum mengalami rasa sakit dan beberapa juga menderita pembengkakan pada penis saat melakukan hubungan seksual dengan posisi women on top.

Hubungan Seksual. (Elements Envato)
Hubungan Seksual. (Elements Envato)

"Hipotesis kami adalah bahwa ketika wanita berada di atas, dia biasanya mengontrol gerakan dengan seluruh berat tubuhnya mendarat di penis yang sedang ereksi, ini tidak dapat menghentikan kemungkinan penis mengalami penetrasi yang salah," catat penulis.

“Sebaliknya ketika pria mengontrol gerakan, dia memiliki peluang lebih baik untuk menghentikan energi penetrasi sebagai responsterhadap rasa sakit yang terkait dengan cedera, ” tambah mereka.

Fraktur penis sendiri adalah kondisi klinis relatif tidak umum yang menyebabkan rasa takut dan malu pada pasien serta menghambat fungsi seksual.

Berita Terkait

Berita Terkini