Himedik.com - Meskipun 90 persen efektif melawan infeksi Covid-19, namun beberapa relawan vaksin Pfizer melaporkan mabuk parah, sakit kepala, dan nyeri otot.
Menurut laporan oleh Daily Mail, Pfizer telah mendaftarkan lebih dari 43.500 orang di enam negara sebagai sukarelawan untuk uji klinis vaksin virus corona Covid-19. Pfizer merupakan raksasa farmasi Amerika Serikat yang bekerja membuat vaksin bersama mitranya di Jerman, BioNTech.
Baca Juga
Alami Gangguan Kecemasan, Coba Kurangi 5 Asupan Ini
Cegukan Tanpa Henti Bisa Jadi Gejala Serangan Jantung, Ini Sebabnya!
Vaksin Pfizer Bisa Lawan Virus Corona 90 Persen, Adakah Efek Sampingnya?
Susu Rendah Lemak Tingkatkan Risiko Penyakit Parkinson, Kok Bisa?
Habib Rizieq Tiba di Indonesia, Begini Protokol Kesehatan Kepulangan WNI
Meniup Vagina saat Seks Oral Bisa Memicu Kematian, Benarkah?
Seorang sukarelawan, Glenn Deshields (44) mengatakan suntikan vaksin Pfizer membuatnya merasa seperti mabuk berat, tapi gejalanya cepat hilang.
Relawan lain, yakni Carrie mengatakan bahwa dia menerima suntikan pertama vaksin virus corona Pfizer pada bulan September dan satu suntikan lagi pada bulan Oktober. Carrie mengatakan dia mengalami sakit kepala, demam dan sakit di sekujur tubuhnya.
Pfizer pada hari Senin (9/11/2020) menyatakan bahwa vaksinnya mungkin 90 persen efektif untuk mencegah Covid-19. Perusahaan tersebut juga akan mengajukan aplikasi penggunaan darurat dengan regulator Amerika Serikat.
Sementara uji coba Pfizer-BioNTech belum ditinjau oleh para ahli, beberapa ilmuwan memberikan reaksi yang baik terhadap hasil tersebut.
Michael Head, peneliti senior kesehatan global di University of Southampton, menyebutnya sebagai hasil yang sangat baik untuk vaksin generasi pertama.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah menjelaskan untuk memenuhi persyaratan, maka vaksin apapun harus memiliki tingkat kemanjuran paling tidak 50 persen.