Info

Auto-antibodi Bisa Sebabkan Gejala Long Covid-19, Ini Temuan Ilmuwan!

Para ilmuwan percaya temuan ini bisa menjelaskan penyebab beberapa pasien virus corona Covid-19 mengalami gejala lebih lama.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi masker dan virus corona. (Pixabay)
Ilustrasi masker dan virus corona. (Pixabay)

Himedik.com - Beberapa pasien virus corona Covid-19 terus mengalami gejalanya berkepanjang hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah pulih. Kondisi ini biasanya disebut sebagai long Covid-19 atau Covid-19 panjang.

Kini, para ilmuwan bisa menunjukkan penyebab orang mengalami Covid-19 panjang. Dalam sebuah studi baru, penyebab beberapa orang mengalami gejala Covid-19 panjang telah terungkap.

Para ilmuwan menemukan tingkat ekstrim dari antibodi dalam sistem kekebalan tubuh bisa menjadi penyebab gejala virus corona parah yang memicu Covid-19 panjang.

Pasien virus corona Covid-19 yang memiliki jumlah auto-antibodi tinggi dalam darah memblokir kemampuan tubuh untuk melawan antibodi Covid-19 dan akan menyerang beberapa area lain, termasuk otak, pembuluh darah dan hati.

Para ilmuwan percaya temuan ini bisa menjelaskan penyebab beberapa pasien virus corona Covid-19 mengalami gejala lebih lama, termasuk kelelahan, sesak napas dan masalah otak.

Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)
Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)

Peneliti di Universitas Yale menghitung jumlah auto-antibodi dalam darah 194 pekerja rumah sakit dan pasien dengan virus corona Covid-19. Kemudian, mereka membandingkannya dengan 30 pekerja sehat lainnya.

Mereka menemukan bahwa orang yang tidak terinfeksi virus corona Covid-19 memiliki auto-antibodi yang jauh lebih sedikit daripada mereka yang terinfeksi virus.

Serangkaian tes lain menemukan bahwa orang dengan lebih banyak auto-antibodi mengalami gejala virus corona Covid-19 yang lebih buruk.

Mereka yang mengalami infeksi virus corona Covid-19 menggambarkan kondisi mereka sebagai penyakit jangka pendek dan ahli menyatakan kira-kira infeksi hanya berlangsung 2 minggu.

Namun dilansir dari Express, kondisi ini tidak terjadi pada semua orang yang terinfeksi virus corona. Beberapa orang bisa melalui periode dua minggu sebagai fase penyakit akut.

"Pasien virus corona Covid-19 membuat auto-antibodi yang mengganggu respons kekebalan tubuh terhadap virus. Kami yakin bahwa auto-antibodi ini berbahaya bagi mereka," kata ahli imunologi, Aaron ring.

Karena, antibodi bisa bertahan dalam waktu lama yang bisa berkontribusi pada perkembangan penyakit virus corona Covid-19 yang lama.

Antibodi dan auto-antibodi

Antibodi adalah protein pelawan penyakit yang dibuat dan disimpan oleh sistem kekebalan untuk melawan penjajah asing seperti virus corona dalam tubuh.

Antibodi adalah bagian penting dari pertahanan kekebalan kita untuk menghentikan virus yang masuk ke dalam tubuh.

Di sisi lain, auto-antibodi adalah bentuk yang salah dari antibodi karena justru mengikat dan menempel pada protein sel manusia.

Berita Terkait

Berita Terkini