Info

Meski Enak, Mengupil Bisa Membuat Virus & Kuman Mudah Masuk ke Tubuh

Hidung merupakan salah satu dari tiga cara utama virus masuk ke tubuh, setelah melalui mata dan mulut.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi mengupil - (Shutterstock)
Ilustrasi mengupil - (Shutterstock)

Himedik.com - Banyak orang suka mengupil, baik secara sadar maupun tidak. Meski terlihat sepele, ternyata kegiatan 'menyenangkan' ini dapat berdampak serius, terlebih di masa pandemi virus corona Covid-19 seperti ini.

Mengupil membuat seseorang menyalurkan kuman di ujung jarinya ke hidung, serta menyebarkan bakteri atau virusnya ke segala sesuatu yang mereka sentuh sesudahnya.

Hidung merupakan salah satu dari tiga cara utama virus masuk ke tubuh, setelah melalui mata dan mulut.

Lendir yang mengering di dalam hidung disebut sebagai kerak, dan inilah yang diambil oleh kebanyakan orang saat mengupil.

Padahal, mengupil dapat membuat luka kecil pada lapisan epitel yang sangat halus di rongga hidung. Inilah pintu masuk virus untuk menginfeksi tubuh.

Bahaya anak makan upil, bisa sebabkan infeksi dan pendarahan. (Shutterstock)
Ilustrasi mengupil (Shutterstock)

"Begitu penghalang (epitel) dicabut, kulit Anda langsung membuka lapisan kapiler, yang menjadi saluran untuk infeksi partikel virus," jelas ahli virologi molekuler Cedric Buckley, dilansir CNN.

Buckley mengatakan cara terbaik untuk menghilangkan kerak atau ingus adalah dengan meniup hidung ke tisu dan langsung mencuci tangan sesudahnya, bukan dengan mengupil.

Cara lainnya adalah dengan menggunakan neti pot. Ini adalah alat berbentuk teko kecil yang digunakan untuk mengaliri hidung dengan membilas rongga hidung menggunakan larutan garam.

"Ingat, kerak adalah ingus yang mengering. Jika kau membasahinya kembali, kau bisa mengeluarkannya atau ingus menjadi keluar sendiri," sambungnya.

Ia mengingatkan untuk tidak berbagi neti pot dengan orang lain, bahkan pasangan sendiri. Wadah tersebut juga harus tetap bersih.

"Ujungnya dibersihkan secara teratur sehingga kuman tidak masuk ke hidung dari penggunaan sebelumnya. Pastikan untuk menggunakan air yang sudah disterilkan," tandasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini