Info

Studi: Mungkin Kemoterapi Tidak Dibutuhkan Pasien Kanker Payudara Tertentu

Pasien kanker payudara dapat mencapai hasil dan tingkat kelangsungan hidup hanya dengan obat penghambat hormon.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi kemoterapi. (pixabay/andreas)
Ilustrasi kemoterapi. (pixabay/andreas)

Himedik.com - Sebuah studi baru yang dipresentasikan di San Antonio Breast Cancer Symposium 2020 menunjukkan banyak wanita pascamenopause menderita kanker payudara yang tidak memperoleh manfaat tambahan dari kemoterapi.

Sebaliknya, mereka justru dapat mencapai hasil dan tingkat kelangsungan hidup yang sama dengan hanya mengonsumsi obat penghambat hormon.

Melansir Verywell Health, Genomic Health and Exact Sciences melakukan uji coba Rx for Positive Node, Endocrine Responsive Breast Cancer (RxPONDER), yang didanai oleh National Cancer Insitute (NCI).

Mereka mengamati lima ribu wanita di 9 negara yang memiliki hormon reseptor (HR)-positif serta HER2-negatif kanker payudara yang telah menyebar ke satu hingga tiga kelenjar getah bening.

Peneliti menggunakan tes Oncotype DX, tes genomik dengan menganalisis aktivitas sekelompok gen yang dapat memengaruhi perilaku kanker dan merespons pengobatan.

Ilustrasi kanker payudara. (Dok : Istimewa)
Ilustrasi kanker payudara. (Dok : Istimewa)

Semua wanita yang diteliti memiliki skor Oncotype DX 25 atau kurang.

Berdasarkan temuan uji, Skor Kekambuhan Payudara Oncotype DX juga dapat memprediksi kemungkinan kekambuhan pada pasien kanker payudara.

Skor 25 atau kurang, pada skala 1 sampai 100, menunjukkan risiko rendah hingga menengah dari kekambuhan kanker payudara.

"Hal ini memungkinkan kita untuk melihat apa yang mendasari satu tumor berbeda dari yang lain," ujar Steve Shak, MD, kepala petugas medis untuk Exact Sciences, perusahaan induk Oncotype DX.

"Tujuan dari studi ini adalah untuk mengidentifikasi siapa yang lebih mungkin mendapat manfaat dari kemo, selain mengetahui siapa yang lebih atau kurang berisiko kambuh," lanjutnya.

Meski begitu, uji coba ini menyimpulkan mungkin masih ada beberapa manfaat kemoterapi pada wanita pramenopause yang memenuhi kriteria.

Namun, untuk pasien pascamenopause, kemoterapi tidak secara signifikan menurunkan risiko kekambuhan atau meningkatkan tingkat kelangsungan hidup.

“Uji klinis RxPONDER adalah salah satu uji coba terbesar yang pernah dilakukan untuk menentukan efek kemo, jika ada, pada wanita dengan jenis kanker ini,” jelas Shak.

Berita Terkait

Berita Terkini