Info

Studi: Pria yang Lahir dari Ibu Obesitas Lebih Berisiko Alami Infertilitas

Sebuah studi menunjukkan bahwa pria yang lahir dari ibu obesitas lebih mungkin mengalami masalah kesuburan.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi pria alami ketidaksuburan (Medical News Today)
Ilustrasi pria alami ketidaksuburan (Medical News Today)

Himedik.com - Studi baru menunjukkan bahwa pria yang lahir dari ibu kelebihan berat badan lebih mungkin mengalami infertilitas atau ketidaksuburan daripada pria yang lahir dari ibu dengan berat badan normal. 

Melansir dari Medical Xpress, studi tersebut telah diterbitkan pada jurnal Acta Obstetricia et Gynecologica Scandinavica. Meski begitu, penelitian menegaskan bahwa hubungan antara berat badan ibu dan infertilitas pada perempuan.

Studi Denmark tersebut menganalisis 9.232 putra dan putri dewasa di mana 9,4 persen partisipan tidak subur. Penulis menyesuaikan beberapa faktor pembaur potensial dan menemukan bahwa anak laki-laki yang ibunya kelebihan berat badan sebelum hamil memiliki kemungkinan infertilitas 1,4 kali lebih tinggi daripada anak laki-laki yang ibunya memiliki berat badan normal.

Sekitar 12,5 persen pasangan dipengaruhi oleh ketidaksuburan sering didefinisikan sebagai usaha hamil yang gagal selama satu tahun atau lebih.

Secara keseluruhan, sepertiga dari kasus infertilitas pasangan disebabkan oleh masalah reproduksi pria, sepertiga oleh masalah reproduksi wanita, dan sepertiga merupakan kombinasi atau karena faktor yang tidak diketahui.

Ilustrasi ibu hamil (Unsplash)
Ilustrasi ibu hamil (Unsplash)

"Infertilitas adalah masalah kesehatan masyarakat global dan penelitian yang fokus dalam  mengatasi faktor risiko ini cukup penting," kata penulis utama Linn Arendt, MD, Ph.D., postdoc di Aarhus University dan Aarhus University Hospital.

"Kami tahu bahwa anak-anak yang lahir dari ibu dengan kisaran berat badan berlebih atau obesitas menghadapi risiko lebih tinggi dari beberapa hasil yang merugikan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang," imbuhnya.

Menurut Arendt, temuan ini menambah bukti bahwa berat badan selama kehamilan juga dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi pria di masa depan. Meskipun begitu, ia menekankan bahwa temuan ini perlu dikuatkan dengan penelitian selanjutnya yang lebih mendalam.

Berita Terkait

Berita Terkini