Info

Studi: Risiko Infeksi Covid-19 Malah Meningkat saat Tahan Napas, Mengapa?

Sebuah studi menyebutkan bahwa menahan napas malah akan lebih memungkinkan Anda terinfeksi virus corona Covid-19.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi Covid-19. (Shutterstock)

Himedik.com - Banyak orang mengira bahwa menahan napas dikerumunan atau di tempat umum mungkin bisa menghindari penyebaran Covid-19. Padahal penelitian dari India, tahan napas malah dapat meningkatkan peluang Anda terkena infeksi Covid-19.

Melansir dari Healthshots, peneliti Madras Institut Teknologi India (IIT) telah menemukan bahwa menahan napas dapat meningkatkan risiko terinfeksi virus corona Covid-19.

Risiko ini meningkat karena proses tetesan sarat virus yang diangkut ke paru-paru dalam meningkat dengan penurunan frekuensi pernapasan saat menahan napas.

Tim peneliti memodelkan frekuensi pernapasan di laboratorium dan menemukan bahwa frekuensi pernapasan rendah meningkatkan lamanya virus tinggal. Hal ini yang kemudian akan meningkatkan kemungkinan pengendapan virus dan terjadinya infeksi.

Selain itu, struktur paru multiskala memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kerentanan seseorang terhadap Covid-19.

Penelitian ini dipimpin oleh Prof. Mahesh Panchagnula dari departemen mekanika terapan Madras IIT bersama timnya. Penelitian ini telah diterbitkan pada jurnal Physics of Fluids.

Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]
Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]

"Covid-19 telah membuka celah dalam pemahaman kita tentang penyakit sistemik paru yang dalam. Studi kami mengungkap misteri di balik bagaimana partikel diangkut dan disimpan di paru-paru bagian dalam," kata Panchagnula.

"Studi ini mendemonstrasikan proses fisik di mana partikel aerosol diangkut ke dalam paru-paru generasi yang dalam," imbuhnya.

Infeksi di udara seperti Covid-19 menyebar dengan sangat cepat melalui bersin dan batuk karena langsung mengeluarkan sejumlah besar tetesan kecil.

Berita Terkait

Berita Terkini