Info

Waspada, Tanda Awal Demensia Bisa Berupa Masalah Pendengaran

Sebuah studi menyebutkan bahwa berkurangnya kemampuan pendengaran bisa jadi salah satu tanda awal demensia.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi menderita demensia (Pixabay/geralt)
Ilustrasi menderita demensia (Pixabay/geralt)

Himedik.com - Pada beberapa orang, kehilangan pendengaran secara bertahap tak hanya sekadar gejala umum penuaan. Kondisi tersebut juga bisa jadi tanda awal penyakit Alzheimer atau jenis demensia lainnya.

Melansir dari Health, menurut studi yang diterbitkan pada Archives of Neurology menunjukkan bahwa risiko demensia tampaknya meningkat seiring dengan penurunan pendengaran.

Orang tua dengan gangguan pendengaran ringan hampir dua kali lebih mungkin terkena demensia dibandingkan dengan mereka yang memiliki pendengaran normal. Gangguan pendengaran yang parah hampir melipatgandakan risiko demensia.

Tidak jelas mengapa kehilangan pendengaran dan fungsi mental bisa berjalan seiring. Namun kelainan otak dapat berkontribusi secara independen terhadap masalah pendengaran.

Selain itu, kehilangan pendengaran dapat menyebabkan isolasi sosial yang telah dikaitkan dengan demensia.

"Otak mungkin harus mengalokasikan energinya untuk membantu pendengaran dengan mengorbankan kognisi," kata pemimpin peneliti, Frank R. Lin, MD, seorang ahli bedah telinga di Rumah Sakit Johns Hopkins di Baltimore.

"Hal ini mungkin menjelaskan sebagian mengapa berusaha mendengar percakapan di atas kebisingan bisa melelahkan secara mental," tambahnya.

Menurut George Gates, seorang ahli pendengaran di University of Washington di Seattle, yang tidak terlibat dalam studi menyatakan bahwa penemuan ini menunjukkan pendengaran yang buruk sebagai pertanda dari demensia.

Ilustrasi gangguan pendengaran. (Shutterstock)
Ilustrasi gangguan pendengaran. (Shutterstock)

"Sangat tidak mungkin untuk memisahkan audio dan kognisi," ujar Gates.

Pada studi tersebut, Dr. Lin dan rekan-rekannya mengikuti lebih dari 600 orang dewasa bebas demensia antara usia 36 dan 90 selama rata-rata 12 tahun.

Kurang dari 30 persen dari peserta penelitian mengalami gangguan pendengaran pada awal penelitian.

Secara keseluruhan, 9 persen dari peserta kemudian mengembangkan penyakit Alzheimer atau bentuk lain dari demensia.

Gangguan pendengaran ringan meningkatkankan risiko demensia dua kali lipat, gangguan pendengaran sedang tiga kali lipat, dan berat empat kali lipat.

Berita Terkait

Berita Terkini