Info

Daripada Pria, Perempuan Lebih Berisiko Alami Henti Jantung

Henti jantung mendadak terjadi akibat kerusakan listrik jantung yang menyebabkan jantung berhenti berdetak.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi henti jantung - (Shutterstock)
Ilustrasi henti jantung - (Shutterstock)

Himedik.com - Sebuah penelitian menunjukkan bahwa perempuan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami henti jantung daripada pria.

Melansir dari Mdlix, henti jantung mendadak terjadi akibat kerusakan listrik jantung yang menyebabkan jantung berhenti berdetak. Tingkat harapan  hidup untuk henti jantung di luar rumah sakit hanya 10 persen.

"Kematian mendadak pada jam-jam malam adalah fenomena yang membingungkan dan mengagetkan," kata penulis studi senior Dr. Sumeet Chugh, direktur Pusat Pencegahan Serangan Jantung di Cedars-Sinai Smidt Heart Institute, di Los Angeles.

"Kami terkejut menemukan bahwa menjadi perempuan bisa jadi prediktor independen dari peristiwa ini," kata Chugh.

Antara 17 persen hingga 41 persen dari perkiraan 350.000 serangan jantung mendadak di Amerika Serikat setiap tahu, terjadi antara pukul 10 malam dan pukul 6 pagi. Untuk penelitian tersebut, para peneliti menganalisis data pada lebih dari 3.200 kasus henti jantung mendadak di siang hari dan 918 kasus di malam hari.

Perempuan terkena serangan jantung. (Shutterstock)
Perempuan terkena serangan jantung. (Shutterstock)

Para peneliti menemukan bahwa lebih dari 25 persen kasus yang melibatkan wanita terjadi pada malam hari, dibandingkan dengan hampir 21 persen kasus yang melibatkan pria. Penelitian ini dipublikasikan secara online pada 19 Januari di jurnal Heart Rhythm.

"Diperlukan lebih banyak penelitian untuk mempelajari tentang alasan perempuan mengalami risiko lebih tinggi, tetapi komponen pernapasan perempuan mungkin lebih berperan," kata penulis penelitian.

Berita Terkait

Berita Terkini