Info

Selain Seks, Kebersihan Vagina Bisa Pengaruhi Risiko Kanker Serviks

Sebuah studi menunjukkan bahwa kebersihan vagina dapat memengaruhi risiko kanker serviks.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Serviks. (Envato Elements)
Serviks. (Envato Elements)

Himedik.com - Kanker serviks meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Meski penyebab terbesarnya adalah hubungan seksual, namun apakah kebersihan kewanitaan yang buruk juga bisa dikaitkan dengan kanker serviks?

Melansir dari Healthshots, kanker serviks adalah jenis kanker yang menyerang sel-sel serviks yaitu bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina. Penyakit ini disebabkan oleh human papillomavirus (HPV) yang ditularkan melalui hubungan seksual.

Meskipun sistem kekebalan tubuh berusaha semaksimal mungkin untuk meminimalkan dampak virus, namun virus masih dapat bertahan selama bertahun-tahun dan berubah menjadi kanker. Dalam hal ini, penelitian menunjukkan bahwa tidak mengikuti praktik kebersihan dapat menjadi faktor risiko kanker serviks.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports mengungkapkan bahwa perempuan dengan kanker atau prakanker serviks menunjukkan bakteri vagina yang berbeda dibandingkan dengan mereka yang memiliki serviks yang sehat.

Ilustrasi. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi. (Sumber: Shutterstock)

Penemuan ini juga menunjukkan bahwa mungkin ada hubungan antara bakteri jahat dan peningkatan risiko kanker serviks. Lebih lanjut, ditemukan bahwa bakteri baik digantikan oleh campuran bakteri jahat pada penderita kanker atau prakanker.

Penelitian mengungkapkan bahwa peningkatan bakteri yang disebut Sneathia memiliki hubungan langsung dengan HPV, prakanker serviks, dan juga kanker. Bakteri ini sering dikaitkan dengan keguguran, persalinan prematur, vaginosis, dan masalah kesehatan lainnya. Sampai sekarang, hanya sedikit atau tidak ada penelitian tentang bagaimana fungsi Sneathia di saluran reproduksi.

Keasaman vagina juga merupakan faktor penting. Penelitian telah menunjukkan bahwa lingkungan yang kurang asam lebih rentan terhadap masalah pada serviks. Penelitian menunjukkan bahwa bakteri berbahaya tidak tumbuh subur di lingkungan asam, di mana pH 4,5 atau lebih rendah. Tetapi ketika keasaman turun dan pH meningkat, bakteri berbahaya mendapat kesempatan untuk berkembang biak.

Berita Terkait

Berita Terkini