Info

4 Orang Alami Reaksi Alergi Parah Usai Suntik Vaksin Pfizer di Singapura

Sejumlah orang mengalami anafilaksis atau reaksi alergi parah setelah suntik vaksin Pfizer di Singapura.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Vaksin Covid-19, vaksinasi. (Pixabay)
Vaksin Covid-19, vaksinasi. (Pixabay)

Himedik.com - Singapura telah menggunakan vaksin Pfizer/BioNTech untuk program vaksinasi Covid-19. Menteri Kesehatan Singapura, Janil Puthucheary menyampaikan ada 4 kasus anafilaksis pada orang yang menerima suntikan vaksin Pfizer, pada Senin (1/2/2021).

Jumlah kasus anafilaksis akibat suntikan vaksin Pfizer ini satu kali lebih banyak dari jumlah yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan (MOH) minggu lalu.

Janil Puthucheary pun berusaha menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh 12 anggota parlemen, yang meminta informasi terbaru tentang kemajuan vaksinasi serta efek samping yang dialami setiap orang.

Berdasarkan data lebih dari 155 ribu orang yang sudah menerima suntikan pertama vaksin, ada 4 kasus anafilaksis atau timbulnya reaksi alergi parah akibat suntikan vaksin Covid-19.

Orang-orang tersebut berusia 20 tahun dan 30 tahun. Adapun reaksi alergi parahnya berupa ruam, sesak napas, bibir bengkak, tenggorokan sesak, dan pusing.

Ilustrasi vaksin (Pixabay/qimono)
Ilustrasi vaksin (Pixabay/qimono)

Beruntungnya, gejala anafilaksis mereka segera terdeteksi dan bisa langsung diobati. Sehingga mereka semua sekarang sudah pulih.

"Satu orang di bawah pengawasan tim medis selama beberapa jam. Sementara lainnya keluar dari rumah sakit setelah observasi atau perawatan sehari. Tapi, tidak ada yang membutuhkan perawatan ICU karena kasus reaksi alergi parah ini," jelas Janil Puthucheary dikutip dari Channel News Asia.

Selain itu, tiga orang di antaranya juga sudah memiliki riwayat alergi, termasuk rinitis alergi dan alergi makanan seperti kerang. Tetapi, mereka tidak ada yang memiliki riwayat anafilaksis, yang menghalanginya untuk suntik vaksin Covid-19.

Angka kejadian anafilaksis di Singapura sekitar 2,6 per 100 ribu dosis vaksin Covid-19 yang diberikan. Sebaliknya, tingkat kejadian yang dilaporkan di luar negeri sekitar 1 hingga 2 per 100 ribu dosis vaksin yang telah diberikan.

Tingkat insiden anafilaksis yang lebih tinggi di Singapura ini diharapkan hanya terjadi pada periode awal, mengingat jumlah orang yang menerima vaksin juga masih sedikit.

"Saat ini, vaksinasi bermanfaat untuk melindungi diri dari efek penyakit virus corona Covid-19 yang parah dan komplikasinya jauh lebih besar daripada risiko potensi kejadiannya terkait vaksinasi," kata Janil Puthucheary.

Karena itu, pihaknya akan terus memantau keamanan vaksin dan memastikan vaksin Covid-19 yang digunakan di Singapura aman bagi masyarakatnya.

Janil Puthucheary juga mengatakan bahwa umumnya vaksin Covid-19 memang akan memberikan efek samping seperti vaksin jenis lainnya, seperti nyeri dan bengkak di daerah suntikan, demam, sakit kepala, kelelahan dan nyeri tubuh yang biasanya reda dalam beberapa hari.

 

Berita Terkait

Berita Terkini