Himedik.com - Meskipun sempat diragukan, namun vaksin virus corona yang dikembangkan oleh Rusia yakni Sputnik V telah terbukti 91,6 persen efektif dalam mencegah Covid-19. Hal ini dinyatakan pada penelitian yang dipublikasikan pada The Lancet.
Melansir dari Independent, vaksin ini juga tidak menimbulkan efek samping serius usai vaksinasi. Efek samping yang paling sering dilaporkan adalah gejala mirip flu, nyeri di tempat suntikan dan kelemahan atau energi rendah.
Baca Juga
Ada 5 jenis Vaksin Covid-19 di Inggris, Ketahui Perbedaan Kemanjurannya!
Studi Oxford: 1 dari 8 Pasien Covid-19 Sembuh Alami Masalah Kejiwaan
Pakar: Konsumsi Daging Bisa Jadi Ancaman Pandemi Mendatang
Benarkah Air Beras Bisa Menyuburkan Rambut? Begini Kata Ahli
Vaksin Novavax, Seberapa Ampuh Lawan Varian Virus Corona Afrika Selatan?
Ilmuwan Kembangkan Terapi Androgen untuk Kanker Payudara
Uji coba fase tiga Sputnik V menunjukkan dua dosis vaksin ini menunjukkan tingkat kemanjuran yang sama tingginya dengan Pfizer / BioNTech dan Moderna, yakni lebih dari 90 persen.
Penemuan awal ini didasarkan pada analisis data dari hampir 20.000 peserta, tiga perempat di antaranya menerima vaksin dan seperempat menerima plasebo.
Hasil tersebut membantu meringankan kekhawatiran pada Sputnik V yang pertama kali diberikan persetujuan negara pada bulan Agustus sebelum pengujian fase tiga.
"Analisis sementara kami terhadap uji coba acak terkontrol, fase 3 Gam-COVID-Vac di Rusia telah menunjukkan kemanjuran yang tinggi," kata Dr Inna V Dolzhikova, salah satu penulis utama dari Gamaleya National Research Center for Epidemiology and Microbiology di Rusia.
Antara 7 September dan 24 November tahun lalu, total 21.977 orang dewasa secara acak ditugaskan untuk menerima vaksin (16.501 orang) atau plasebo (5.476 orang). Hanya sekitar 16 kasus Covid-19 pada kelompok vaksin di mana jumlah ini menggambarkan bahwa vaksin Sputnik V menunjukkan kemanjuran hingga 91,6 persen.