Info

Disebut Bisa Meredakan Nyeri, Benarkah Masturbasi Sembuhkan Sakit Kronis?

Gairah seksual juga melepaskan opioid, yang berfungsi memediasi rasa sakit dan rasa senang.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi masturbasi. (unsplash)
Ilustrasi masturbasi. (unsplash)

Himedik.com - Masturbasi memang tidak mungkin bisa menyembuhkan penyakit kronis, kata Peneliti Seks Nicole Prause, Ph.D. Tetapi ini bisa menjadi cara berguna untuk mengatasi ketidaknyamanan pada saat tertentu.

Studi kecil yang terbit di Cephalalgia pada 2013 lalu menemukan 60% dari seribu penderita migrain yang berhubungan seks selama serangan migrain melaporkan kelegaan sesudahnya.

Sedangkan di antara 30 orang yang berhubungan seks saat mengalami sakit kepala cluster, 37% mengatakan aktivitas tersebut dapat membuat gejalanya membaik.

Dokter di Texas Health Action's Kind Clinic, Dan Nguyen, MD, mengatakan sejumlah neurotransmiter perasaan nyaman yang dilepaskan selama masturbasi dapat menjadi pereda nyeri, seperti dopamin, serotonin, oksitosin, prolaktin, epinefrin, dan norepinefrin.

"Bahan kimia ini tidak hanya mempengaruhi otak tetapi juga bagian tubuh lain yang terhubung ke sistem saraf, seperti otot," kata Nguyen, dilansir Mens Health.

Ilustrasi masturbasi. [Shutterstock]
Ilustrasi masturbasi. [Shutterstock]

Gairah seksual juga melepaskan opioid, yang berfungsi memediasi rasa sakit dan rasa senang. "Obat opioid sering digunakan dalam pengobatan sakit kepala migrain, jadi tidak heran bahwa masturbasi akan membantu mengatasi hal ini (rasa sakit)," imbuh Prause.

Masturbasi yang sampai mencapai orgasme bisa menimbulkan perubahan di otak serta membuat otot rileks.

"Sehingga nyeri dari otot yang tegang dapat diredakan dengan cara ini," sambung Prause.

Nguyen menambahkan, efek penghilang rasa sakit dari masturbasi dapat berlangsung dari 10 menit hingga 48 jam karena prosesnya rumit dan melibatkan banyak hormon.

Ilustrasi masturbasi.[Dainis Graveris/Pexels]
Ilustrasi masturbasi.[Dainis Graveris/Pexels]

Konsultan berusia 37 tahun asal Washington, DC, Nick Hamilton, berdiskusi dengan pelatih seks untuk mendapatkan kembali fungsi seksualnya setelah cedera otak traumatis.

Dia menyadari bahwa masturbasi, terutama yang menggunakan teknik orgasme tanpa ejakulasi, tidak hanya meningkatkan energi dan suasana hatinya, tetapi juga mengalihkan perhatiannya dari rasa sakit kronis yang dialaminya.

“Saat saya belajar untuk fokus pada kesenangan daripada rasa sakit, masturbasi dan kesenangan diri menjadi aspek penting," jelas Hamilton. Prause menyadari betapa sulitnya orang yang sakit untuk fokus pada hal lain.

“Lain kali saat Anda bermasturbasi, perhatikan kenikmatan yang diberikan tubuh Anda. Nikmati saat itu dan rasakan otot berkontraksi dengan ketegangan, kemudian melepaskannya," imbuh Prause.

Ia mengatakan mencoba untuk fokus pada satu waktu akan melatih otak untuk berhenti memikirkan rasa sakit di waktu yang akan datang.

Berita Terkait

Berita Terkini