Himedik.com - Obat asma yang umum digunakan mungkin bisa membantu menekan keparahan Covid-19 jika diberikan lebih cepat. Hal ini dinyatakan dalam studi yang disusun oleh para peneliti Universitas Oxford.
Studi STOIC menemukan bahwa inhalasi budesonide yang diberikan kepada pasien dengan Covid-19 dalam tujuh hari sejak timbulnya gejala juga mengurangi waktu pemulihan. Budesonide adalah kortikosteroid yang digunakan dalam manajemen jangka panjang asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Baca Juga
Blueberry, Buah Mungil yang Ampuh Cegah Masalah Kardiovaskular
Lancarkan Metabolisme dan Turunkan Berat Badan, Utamakan Olahraga Sore
Jangan Abaikan Pentingnya Makan Bersama Keluarga, Ini Efeknya pada Anak!
Bukan Vaksin, Ilmuwan Israel Temukan Obat Covid-19 yang Efektif 96 Persen
Ada Gejala Virus Corona yang Bisa Turunkan Dorongan Seksual, ini Sebabnya!
Hati-Hati, 5 Penyakit Ini Tingkatkan Risiko Infeksi Ulang Virus Corona
Temuan dari studi acak fase 2 ini didukung oleh NIHR Oxford Biomedical Research Center (BRC) dan dipublikasikan di server pra-cetak medRxiv.
Melansir dari Medical Xpress, temuan dari 146 orang ini menunjukkan bahwa budesonide yang dihirup mengurangi risiko relatif memerlukan perawatan segera atau rawat inap sebesar 90 persen dalam masa studi 28 hari. Peserta yang dialokasikan penghirup budesonide juga mengalami resolusi demam yang lebih cepat serta gejala persisten yang lebih sedikit setelah 28 hari.
"Memang telah ada terobosan penting pada pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah mengobati penyakit sejak dini untuk mencegah kerusakan klinis dan perlunya perawatan segera dan rawat inap," kata Profesor Mona Bafadhel dari University's Nuffield Department of Medicine pemimpin uji coba teresut.
Studi tersebut juga menunjukkan bahwa ada penurunan gejala persisten pada mereka yang menerima budesonide.
"Meskipun bukan hasil utama studi, ini adalah temuan penting. Saya terdorong untuk melihat penurunan gejala persisten pada 14 hingga 28 hari setelah pengobatan dengan budesonide," ujar Prof Bafadhel, Konsultan Pernafasan yang juga bekerja di Rumah Sakit Universitas Oxford NHS Foundation Trust.