Info

Virus Corona Lebih Tahan Lama di Kaca daripada Kain, Ini Saran Ahli!

Para ahli memberikan beberapa saran untuk mencegah penularan virus corona Covid-19 dari permukaan yang terkontaminasi, seperti kaca.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi virus corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus corona Covid-19. (Shutterstock)

Himedik.com - Virus corona Covid-19 bisa menular melalui cairan tetesan pernapasan mengandung virus ketika batuk atau mengontaminasi permukaan yang sering disentuh. Sehingga semua orang perlu rutin membersihkan permukaan benda.

Karena, virus corona Covid-19 bisa bertahan lebih lama di permukaan yang kedap air, seperti plastik dan kaca dibandingkan di pakaian dan kertas.

Sedangkan, virus corona Covid-19 bisa menular dengan mudah melalui tetesan pernapasan yang mengandung virus. Bahkan ketika tetesan virus itu mengontaminasi permukaan yang sering disentuh.

Studi oleh oleh Institut Teknologi India dalam Journal Physics of Fluids dilansir dari Times of India, peneliti menganalisis pengeringan tetesan cairan mengandung virus di permukaan yang kedap air dan berpori.

Para ahli menemukan bahwa tetesan tetap berbentuk cair untuk jangka waktu yang lebih singkat pada permukaan berpori, sehingga membuatnya tidak terlalu berisiko menjadi sumber penyebaran virus.

Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)
Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)

Studi itu juga menemukan bahwa virus bisa bertahan selama 4 hari pada kaca dan 7 hari pada plastik dan baja tahan karat. Tapi, virus hanya bertahan selama 3 jam dan 2 hari di atas kertas dan kain.

Berdasarkan penelitian ini, mereka merekomendasikan bahwa furnitur di rumah sakit, kantor dan rumah yang berbahan kedap air, seperti kaca, baja tahan karat atau kayu laminasi ditutup dengan bahan berpori, seperti kain.

Cara ini bisa membantu mengurangi risiko infeksi ketika permukaan itu sering disentuh. Para ahli juga menyarankan bahwa kursi di tempat umum seperti pusat perbelanjaan, restoran dan stasiun kereta api atau bandara juga harus ditutup kain untuk mengurangi penyebaran infeksi virus.

Studi mereka telah menemukan bahwa 99,9 persen tetesan cairan yang mengandung virus pada permukaan kedap air dan berpori menguap dalam beberapa menit pertama.

Sisa lapisan tipis tertinggal di bagian padat yang terbuka, di mana virus masih bisa bertahan. Penguapan dari lapisan tipis yang tersisa jauh lebih cepat pada kasus permukaan berpori dibandingkan permukaan yang tidak bisa ditembus.

 

Berita Terkait

Berita Terkini