Info

Ilmuwan Temukan Alasan Covid-19 Lebih Mudah Menular Dibanding SARS

Ternyata SARS-CoV-2 selalu dalam mode aktif untuk menginfeksi sel manusia.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi masker dan virus corona. (Pixabay)
Ilustrasi masker dan virus corona. (Pixabay)

Himedik.com - Infeksi pernapasan Covid-19 telah menewaskan jutaan orang lebih banyak daripada pendahulunya, SARS, meski kedua penyakit ini disebabkan oleh virus corona yang sama.

Sebuah studi baru pun menjawab mengapa SARS-CoV-2 (virus corona penyebab Covid-19) lebih mudah menular dari SARS-C0V-1 (virus penyebab SARS).

Para peneliti studi berfokus pada protein lonjakan, struktur yang memungkinkan virus corona untuk mengikat dan memasuki sel manusia. Sebelum virus berikatan, mereka mengubah protein lonjakannya dari mode 'tidak aktif' menjadi 'aktif'.

Simulasi molekuler dari dua virus corona ini menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 lebih mudah tetap dalam keadaan aktif dan mempertahankan posisi tersebut.

Sebaliknya, virus corona SARS dengan cepat berganti-ganti antara dua kondisi tersebut, membuatnya memiliki sedikit waktu dalam mengikat sel manusia.

Penampakan protein lonjakan pada SARS-CoV-1 dan SARS-CoV-2 (https://www.eurekalert.org/)
Penampakan protein lonjakan pada SARS-CoV-1 dan SARS-CoV-2  (eurekalert.org/Mahmoud Moradi)

"Kami menemukan SARS-CoV-1 dan SARS-CoV-2 memiliki cara yang samgat berbeda dalam mengubah bentuknya, dan pada skala waktu yang berbeda," ujar penulis senior studi Mahmoud Moradi, asisten profesor kimia fisik dan biokimia di Universitas dari Arkansas.

Moradi melanjutkan, dilansir dari Live Science, SARS-CoV-1 bergerak lebih cepat, aktif dan tidak aktif, yang tidak memberinya banyak waktu untuk menempel pada sel manusia karena tidak stabil.

"SARS-CoV-2, di sisi lain, stabil dan selalu siap menginfeksi," sambungnya.

Dari hasil ini, Moradi dan timnya berhipotesis bahwa kecenderungan ini mendasari mengapa Covid-19 lebih cepat menular daripada SARS.

Penemuan ini juga menunjukkan bahwa lokasi di ujung protein lonjakan, yakni domain terminal-N (NTD), membantu menstabilkan protein lonjakan. Namun, domain N-terminal tidak banyak diperhatikan karena tidak mengikat langsung ke sel manusia.

"Tetapi NTD tampaknya terlibat dalam transisi protein lonjakan dari keadaan tidak aktif ke aktif, dan mutasi di daerah tersebut dapat memengaruhi penularan," tulis peneliti.

Berita Terkait

Berita Terkini