Himedik.com - Perempuan perokok, konsumsi pil KB, dan bergolongan darah bukan O lebih berisiko terkena stroke. Hal ini dinyatakan dalam penelitian yang akan dipresentasikan pada Konferensi Stroke Internasional Asosiasi Stroke Amerika 2021 di pertengahan Maret.
Melansir dari Medical Xpress, beberapa faktor risiko stroke, seperti usia dan riwayat keluarga, memang tidak dapat dicegah. Namun ada faktor risiko dapat dikontrol, termasuk tidak merokok, menjaga berat badan yang sehat, makan makanan yang sehat, aktif secara fisik, mengontrol kolesterol tinggi dan diabetes, serta menghindari penggunaan alkohol yang berlebihan.
Baca Juga
Operasi Setelah Infeksi Covid-19 Berisiko, Kapan Waktu yang Tepat?
Tak Hanya Serang Mental, Berduka Juga Berefek pada Kesehatan Fisik
Vaksinasi Ditunda akibat Pandemi, Difteri Muncul dengan 18 Varian
Jaga Kesehatan Mental dengan Nutrisi, Yuk Ikuti Panduan Makan Sehat Berikut
Ahli Sebut Virus Corona Covid-19 Inggris Lebih Mematikan 2 Kali Lipat
Waspada, Paparan Asap Rokok Tembakau Tingkatkan Risiko Tekanan Darah Anak
Kontrasepsi oral juga dapat meningkatkan risiko stroke pada beberapa perempuan, terutama mereka yang juga merokok. Karena risiko ini, perempuan yang merokok dan berusia lebih dari 35 tahun sebaiknya tidak menggunakan kontrasepsi oral.
Penelitian juga sebelumnya menunjukkan bahwa golongan darah, khususnya A, B, atau AB juga lebih berisiko terkena stroke daripada golongan darah O.
"Kami berusaha untuk menentukan apakah golongan darah, khususnya golongan darah non-O, meningkatkan risiko stroke di antara pengguna kontrasepsi oral," kata penulis utama studi Steven J. Kittner, MD, profesor neurologi di Fakultas Kedokteran Universitas Maryland di Baltimore, Maryland.
"Hasil penelitian kecil kami menunjukkan bahwa merokok secara nyata meningkatkan risiko stroke pada wanita muda, terlepas dari penggunaan kontrasepsi oral," imbuhnya.
Menggunakan informasi dari studi lain tentang serangan stroke dini, para peneliti membandingkan risiko stroke di antara perempuan yang merokok dan menggunakan kontrasepsi oral. Peserta mencakup 347 perempuan yang pernah mengalami stroke sebelum usia 50 tahun dan kelompok pembanding yang terdiri dari 383 perempuan tanpa stroke. Usia rata-rata pada kedua kelompok adalah 42 tahun.
Lebih detail, berikut hasil penelitian mengenai stroke, antara lain:
- Perempuan yang merokok dan menggunakan kontrasepsi oral hampir lima kali lebih mungkin mengalami stroke dibandingkan dengan perempuan yang tidak merokok atau menggunakan kontrasepsi oral.
- Golongan darah non-O semakin meningkatkan risiko stroke onset dini di antara perempuan yang merokok dan menggunakan kontrasepsi oral.
- Golongan darah tidak secara signifikan mempengaruhi risiko stroke di antara perempuan yang hanya merokok atau hanya menggunakan kontrasepsi oral.
- Perempuan yang hanya merokok tiga kali lebih mungkin mengalami stroke dibandingkan mereka yang tidak merokok.
- Perempuan yang hanya menggunakan kontrasepsi oral hampir empat kali lebih mungkin mengalami stroke dibandingkan dengan mereka yang tidak.