Info

Jangan Abaikan Sakit Kepala Usai Vaksin Covid-19, Bisa Jadi Kondisi Serius!

Efek samping vaksin Covid-19 yang berupa sakit kepala bisa menandakan kondisi medis lain yang lebih serius.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi sakit kepala. (Arkadia Digital Media/Ema Rohimah)
Ilustrasi sakit kepala. (Arkadia Digital Media/Ema Rohimah)

Himedik.com - Sakit kepala salah satu efek samping suntik vaksin Covid-19. Tapi, semua orang perlu mewaspadai sakit kepala karena bisa menandakan kelainan parah yang disebabkan oleh pendarahan internal.

Karena itu, orang yang mengalami sakit kepala selama lebih dari 4 hari setelah suntik vaksin Covid-19 disarankan konsultasi kondisinya pada dokter.

Sakit kepala yang berlangsung selama 4 hari termasuk gejala mengkhawatirkan yang harus diwaspadai penerima vaksin Covid-19.

Laporan tentang sakit kepala sebagai efek samping vaksin Covid-19 yang mengkhawatirkan ini menyusul isu bahwa vaksin AstraZeneca bisa menyebabkan pembekuan darah.

Sakit kepala yang mengkhawatirkan ini termasuk gejala khas dari Cerebral Venous Sinus Thrombosis (CVST), gangguan pembekuan darah. CVST ini bisa menyebabkan berbagai gejala, meliputi:

  • Sakit kepala
  • Abnormal vision
  • Kelemahan pada satu sisi wajah
  • Kejang
  • Koma

 

Ilustrasi vaksin Covid-19 (unsplash/@hakannural)
Ilustrasi vaksin Covid-19 (unsplash/@hakannural)

Sebanyak 5 pria usia antara 19 hingga 59 tahun menderita kelainan tersebut, yang telah terbukti mematikan. Tapi, Dr June Raine, kepala eksekutif Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA) mengatakan bahwa CVST ini tergolong penyakit yang sangat jarang terjadi.

Bahkan hubungan antara vaksin Covid-19 dengan pembekuan darah pun masih belum terbukti. Kasus yang ditemukan di Inggris pun mirip dengan kasus gangguan pembekuan darah di seluruh Eropa.

Beberapa di antaranya telah mengakibatkan kematian, tetapi badan kesehatan menyimpulkan vaksin Covid-19 tetap aman diselidiki.

"Tidak ada hubungan kausal yang terbukti. Kami memiliki lima laporan tentang bentuk unik dari pembekuan darah, yakni Trombosis Sinus Vena Serebral bersamaan dengan trombosit darah rendah. Bekuan darah langka ini mirip dengan beberapa kasus di Eropa," jelas Pimpinan vaksin MHRA, Dr Phil Bryan dikutip dari Express.

Namun, Dr Phil mengaku pihaknya belum tahu pembekuan darah langka itu disebabkan oleh vaksin Covid-19 atau lainnya.

Karena itu, mereka bekerja sama menentukan penyebabkan kondisi ini. Karena, pembekuan darah langka ini sangat terjadi secara alami di tubuh.

Apalagi, vaksin Covid-19 yang telah disetujui penggunaan daruratnya ini sudah didistribusikan. Bahkan lebih dari 5 juta vaksin Covid-19 sudah diberikan kepada penerima vaksinasi di Inggris.

Berita Terkait

Berita Terkini