Info

Para Ahli Temukan Mutasi Ganda di India, Lebih Berbahayakah?

Para ahli menemukan mutasi ganda virus corona Covid-19 di India, yang belum diketahui bahayanya.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi virus corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus corona Covid-19. (Shutterstock)

Himedik.com - Mutasi ganda virus corona Covid-19 telah terdeteksi di India. Para ahli di Maharashtra sedang mencari tahu mutasi ganda virus corona itu lebih menular dan resisten terhadap vaksin Covid-19 atau tidak.

Tapi, para ahli mengatakan mutasi ganda ini sangat biasanya terjadi pada virus corona. Karena, virus terus bermutasi sepanjang waktu, meskipun belum jelas perbedaan cara penyebarannya.

Mutasi ganda ini ditemukan setelah 10.787 sampel dari 18 negara bagian di India dikumpulkan dan para ahli menemukan 771 kasus varian baru virus corona.

Sebanyak 771 kasus itu di antaranya 736 termasuk varian baru virus corona Inggris dan 34 varian baru virus corona Afrika Selatan.

Ahli virologi Shahid Jameel mengatakan bahwa mutasi ganda pada protein lonjakan dapat meningkatkan risiko penularan dan memungkinkan virus lolos dari sistem kekebalan tubuh.

Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)
Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)

Protein lonjakan adalah bagian dari virus yang digunakan untuk mengikat sel manusia sehingga bisa menginfeksinya.

Sementara itu, Profesor Paul Hunter, Profesor Kedokteran di University of East Anglia menjelaskan bahwa varian baru virus corona Afrika Selatan juga memiliki beberapa mutasi, termasuk N501Y.

Mutasi tersebut mirip dengan varian baru virus corona Inggris yang juga meningkatkan risiko penularan. Ia juga mengatakan bahwa varian baru virus corona India memiliki mutasi E484Q dan L452R.

"Kalau pemahaman saya, mutasi L452R pertama kali diidentifikasi di Denmark pada Maret 2020, tapi menjadi lebih umum di California pada Desember 2020. Sedangkan, E484Q juga telah terdeteksi sebelumnya," kata Profesor Paul Hunter dikutip dari The Sun.

Tapi, para ahli masih membutuhkan waktu untuk membuktikan mutasi virus corona Covid-19 lebih berbahaya atau tidak.

Sedangkan, ahli lainnya mengatakan kalau tidak ada bukti varian baru virus corona India adalah mutasi ganda.

Menurut Dr Simon Clarke, seorang ahli biologi molekuler di Reading University, varian baru virus corona India kemungkinan besar sama dengan varian virus corona Afrika Selatan dan Brasil, yang semuanya memiliki banyak mutasi pada protein lonjakannya

Saat ini, ahli kesehatan India pun belum memberikan penjelaskan tentang penularan mutasi L452R dan ada kemungkinan besar kalau mutasi itu tidak bisa ditularkan dibandingkan varian virus corona lainnya.

Berita Terkait

Berita Terkini