Info

Peneliti Duke Sebut Vaksin Moderna Bisa Lawan Varian Baru Virus Corona

Peneliti Duke menemukan bahwa vaksin Moderna bisa melawan varian baru virus corona Covid-19.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Vaksin Covid-19, vaksin Moderna, vaksinasi. (Pixabay)
Vaksin Covid-19, vaksin Moderna, vaksinasi. (Pixabay)

Himedik.com - Setidaknya satu di antara beberapa jenis vaksin Covid-19 lainnya efektif melawan varian baru virus corona. Para peneliti Duke pun menemukan vaksin Moderna bisa memberikan perlindungan terhadap mutasi virus corona California.

Para ilmuwan juga menguji vaksin Novavax, yang ternyata terbukti bekerja melawan varian baru virus corona Covid-19 tetapi belum disetujui untuk penggunaan umum.

Sementara itu, para peneliti tidak turut menguji vaksin Pfizer-BioNTech. Tapi, vaksin Pfizer ini menggunakan teknologi yang sama dengan vaksin Moderna, sehingga peneliti yakin vaksin ini sama efektifnya dengan vaksin Moderna.

"Varian baru virus corona California ini tidak mungkin menjadi masalah bagi vaksin Covid-19. Begitu pula dengan varian virus corona Inggris. Kedua varian virus corona itu paling umum di Amerika Serikat. Jadi, gambarannya terlihat sangat jelas," kata Dr David Montefiori, ahli virus di Duke dikutip dari Wavy.

Dr David Montefiori juga mengatakan varian baru virus corona Afrika Selatan juga menjadi perhatian besar sekarang ini, selain varian virus corona Inggris.

Ilustrasi vaksin Covid-19 (unsplash/@hakannural)
Ilustrasi vaksin Covid-19 (unsplash/@hakannural)

Tapi, hanya ada 29 kasus varian baru virus corona Afrika Selatan yang ditemukan di Carolina Utara. Sehingga hanya ada sedikit sampel mutasi virus corona yang benar-benar dianalisis, akibatnya jumlahnya pun semakin besar.

"Virus ini berubah cukup cepat dan sering," kata Dr David Montefiori.

Karena itu, penting untuk memvaksinasi sebagian besar orang. Pejabat kesehatan masyarakat mengatakan semakin banyak orang yang divaksin, maka semakin sedikit peluang penyebaran varian baru virus corona tersebut.

"Sehingga akan kecil kemungkinannya varian lain virus corona muncul dan membuat masalah lebih besar," jelasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini