Info

Vaksin Covid-19 Bisa Menularkan Virus Corona? Ini Faktanya

Vaksin bisa menularkan virus, asalkan...

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi vaksin Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Shutterstock)

Himedik.com - Satu toko di Kanada, Amerika Serikat, melarang pelanggan yang sudah vaksin Covid-19 membeli di tokonya. Menurut pemilik toko, orang yang sudah divaksin dapat menularkan virus corona ke orang lain.

Hal ini memang menjadi mitos di kalangan orang-orang yang tidak percaya dengan vaksin Covid-19. Kesalah pahaman penularan dari vaksin ini terus beredar di media sosial, memicu ketakutan dan keraguan atan vaksin.

Ini adalah konsep yang disebut 'penumpahan virus' atau 'penumpahan vaksin', suatu proses tubuh melepaskan partikel virus dari vaksin dan secara hipotesis menciptakan risiko infeksi pada orang lain, lapor Health.

"Penumpahan virus mungkin terjadi setelah vaksinasi, tetapi ini membutuhkan virus yang dilemahkan sebagai dasar pembuatan vaksin. Itu bukan dasar atau ilmu pengetahuan di balik vaksin yang saat ini digunakan untuk Covid-19," jelas Vincent Venditto, PhD, asisten profesor ilmu farmasi di Fakultas Farmasi Universitas Kentucky.

Venditto menjelaskan bahwa cara pembuatan vaksin yang berpotensi menyebabkan penumpahan virus adalah jika vaksin dibuat dari virus yang dilemahkan (bukan dimatikan) di laboratorium.

Penampakan virus corona baru (COVID-19), credit: NIAID-RML
Penampakan virus corona baru (COVID-19), credit: NIAID-RML

Cara kerja vaksin ini adalah dengan membiarkan virus bereplikasi di dalam tubuh untuk merangsang respon kekebalan, tetapi tidak sampai menyebabkan sakit.

Beberapa vaksin yang menggunakan teknik ini adalah:

  • Vaksin MMR (untuk campak, gondongan, dan rubella)
  • Vaksin cacar air
  • Vaksin herpes zoster
  • Vaksin rotavirus
  • Semprotan hidung untuk influenza
  • Penyakit tifus

Meski jenis vaksin tersebut dapat menyebabkan penumpahan virus, yang seringkali terjadi melalui kotoran, sangat jarang virus dapat menyebar cukup banyak untuk menginfeksi orang lain hingga menyebabkan sakit.

Contoh kasusnya vaksin influenza. Peneliti sudah menemukan beberapa kasus di mana virus flu yang dilemahkan menular ke orang lain.

Tetapi peneliti tidak menemukan kasus virus influenza yang dilemahkan tersebut mengakibatkan sakit serius.

"Ada vaksin lain yang telah diselidiki diketahui dapat menyebabkan hal ini. Misalnya, ada beberapa kasus pelepasan virus pada vaksin polio. Tetapi ini tidak lagi digunakan di AS," jelas Venditto.

Tetapi hal ini tidak terjadi pada vaksin Covid-19, sebab beberapa vaksin yang sekarang beredar di masyarakat menggunakan tehnik mRNA (Pfizer dan Moderna), virus yang dimatikan (Sinovac, Sinophram), dan teknik adenovirus (AstraZeneca).

Berita Terkait

Berita Terkini