Info

Demi Kesehatan Organ Intim, Kapan Celana Dalam Harus Dibuang?

Ahli sebut celana dalam harus dibuang jika sudah dalam keadaan berikut.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi celana dalam. (Pexels/chuanyu2015)
Ilustrasi celana dalam. (Pexels/chuanyu2015)

Himedik.com - Menjaga kebersihan pakaian dalam menjadi hal yang sangat penting. Sebab, celana dalam tentu menjadi pakaian yang berhubungan langsug dengan kulit, khususnya daerah kemaluan.

"Pakaian dalam Anda berhubungan erat dengan kulit Anda dan lebih khusus lagi area intim Anda untuk jangka waktu yang lama," kata dokter kosmetik dan spesialis kesehatan intim Dr Shirin Lakhani dari Elite Aesthetics seperti yang dikutip dari Independent.

"Akibatnya, ada banyak sel kulit mati dari area tersebut serta bakteri baik (bakteri alami yang kita miliki) namun lebih banyak bakteri berbahaya yang dapat disebabkan oleh infeksi seperti sariawan kelamin dan Infeksi Menular Seksual (IMS)," imbuhnya.

Lakhani menambahkan bahwa meskipun Anda secara teratur mencuci celana dalam dan terasa wangi, namun celana dalam Anda bisa saja tak sebersih yang Anda kira.

Ilustrasi celana dalam. (Shutterstock)
Ilustrasi celana dalam. (Shutterstock)

"Penelitian menunjukkan bahwa bahkan mencuci pakaian dalam Anda di mesin cuci tidak akan selalu menghilangkan sepenuhnya bakteri seperti E.coli," kata Lakhani.

"Meskipun sebagian besar bakteri tidak akan menyakiti Anda, ada beberapa yang seiring waktu dapat menyebabkan kondisi seperti infeksi saluran kemih, iritasi, dan kotoran," imbuhnya.

Untuk alasan ini, Lakhani menyarankan agar Anda mengganti celana dalam Anda setidaknya setahun sekali. Tetapi celana dalam yang Anda kenakan secara konsisten untuk aktivitas seperti gym mungkin harus lebih sering dibuang.

Melansir dari Independent, jika Anda merasa bingung memikirkan untuk mengganti pakaian dalam dalam jangka waktu tertentu, Anda dapat mengikuti aturan 50 kali mencuci sebagai gantinya.

"Membuang pakaian dalam Anda tergantung pada berapa banyak celana yang sebenarnya Anda miliki," kata Narendra Pisal, konsultan ginekolog di London Gynecology.

"Menurut saya maksimal 50 kali pencucian untuk celana dalam katun sudah cukup, tapi jika pakaian dalam Anda menyebabkan sekam, iritasi kulit atau robek, Anda mungkin perlu membuangnya lebih awal," imbuhnya.

Berita Terkait

Berita Terkini