Info

Tingkatkan Asupan Buah dan Sayur, Bisa Turunkan Risiko Stres

Makan setidaknya buah dan sayur setiap hari bisa menurunkan tingkat stres.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

buah dan sayur (shutterstock)
buah dan sayur (shutterstock)

Himedik.com - Penelitian baru dari Edith Cowan University (ECU) menunjukkan bahwa makan makanan yang kaya buah dan sayuran dikaitkan penurunan risiko stres. Penelitian tersebut telah diterbitkan dalam jurnal Clinical Nutrition.

Melansir dari Healthshots, penelitian ini mengaitkan hubungan antara asupan buah dan sayuran dengan tingkat stres. Mereka meneliti lebih dari 8.600 warga Australia berusia antara 25 hingga 91 tahun yang berpartisipasi dalam Studi AusDiab dari Baker Heart and Diabetes Institute.

Temuan tersebut mengungkapkan bahwa orang yang makan setidaknya 470 gram buah dan sayuran setiap hari memiliki tingkat stres 10 persen lebih rendah daripada mereka yang mengonsumsi kurang dari 230 gram. 

"Kami menemukan bahwa orang-orang yang memiliki asupan buah dan sayuran yang lebih tinggi tidak mengalami stres dibandingkan mereka yang asupannya lebih rendah," kata peneliti utama, Simone Radavelli-Bagatini dari ECU's Institute for Nutrition Research.

"Stres jangka panjang dan tidak terkelola dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan termasuk penyakit jantung, diabetes, depresi dan kecemasan sehingga kami perlu menemukan cara untuk mencegah dan mungkin meringankan masalah kesehatan mental di masa depan," imbuhnya.

Ilustrasi wanita makan buah. (Pixabay/@engin_akyurt)
Ilustrasi wanita makan buah. (Pixabay/@engin_akyurt)


Penemuan studi tersebut menekankan bahwa penting bagi orang-orang untuk memiliki pola makan yang kaya buah dan sayuran untuk meminimalkan stres.

"Sayur dan buah-buahan mengandung nutrisi penting seperti vitamin, mineral, flavonoid dan karotenoid yang dapat mengurangi peradangan dan stres oksidatif, sehingga meningkatkan kesehatan mental," kata Radavelli-Bagatini.

"Peradangan dan stres oksidatif dalam tubuh adalah faktor-faktor yang dikenali yang dapat menyebabkan peningkatan stres, kecemasan, dan suasana hati yang lebih rendah," imbuhnya. 

Berita Terkait

Berita Terkini