Himedik.com - Empat orang di Inggris telah mengembangkan sindrom Guillain-Barre, kondisi yang mengancam jiwa setelah suntik vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Seorang dokter mengungkapkan kasus sindrom Guillain-Barre ini berkembang lebih dari 10 hari setelah keempat orang ini menerima suntikan vaksin AstraZeneca dan mereka semua baru suntik dosis pertama.
Baca Juga
Banyak Minum Air saat Menstruasi, Dehidrasi Picu 4 Masalah Berikut
Agar Turun Berat Badan, Coba Olahraga di Waktu yang Sama Setiap Hari
Varian Corona Makin Menular: Pakai Masker Ganda yang Tepat, Begini Caranya
Merasa Sakit saat di Lokasi Tertentu? Mungkin Itu Sick Building Syndromes
Segini Besarnya SPF Sunscreen yang Dibutuhkan Kulit
Seberapa Banyak Kalori yang Terbakar dengan Menangis?
Tapi, dokter mengatakan tidak yakin sindrom ini disebabkan oleh suntikan vaksin Covid-19 tersebut.
Sindrom Guillain-Barre adalah kondisi yang berpotensi mengancam jiwa karena sistem kekebalan tubuh telah rusak. Sedangkan, efek samping setelah suntik vaksin sangatlah wajar terjadi, termasuk vaksin Covid-19.
Kebanyakan orang mengaku tidak mengalami efek samping apapun setelah suntik vaksin Covid-19. Tapi, beberapa orang mengaku mengalami rasa sakit d tempat suntikan, kelelahan dan sakit setelah suntik vaksin Covid-19.
Selain dari 4 kasus langka sindrom Guillain-Barre di Inggris setelah suntik vaksin AstraZeneca, 7 kasus serupa juga terdeteksi di Kerala, India. Tapi, 3 dari 4 kasus pasien dengan sindrom Guillain-Barre setelah suntik vaksin Covid-19 di Inggris memang memiliki riwayat penyakit.
Tapi, keempat pasien sindrom Guillain-Barre itu tidak ada yang dinyatakan positif virus corona Covid-19. Mereka termasuk dari 700 ribu orang Inggris yang telah menerima vaksin Covid-19 dosis pertama.
Para ahli di Inggris dan India pun berusaha meyakinkan bahwa manfaat suntik vaksin Covid-19 tetaplah jauh lebih besar, dibandingkan dengan risikonya tidak suntik vaksin Covid-19 dan tertular virus corona tersebut.
"Jika ada kasus seperti ini, itu bisa jadi karena respons imun reaktif silang terhadap protein SARS-CoV-2 dan komponen sistem kekebalan perifer," kata Dr Christopher Allen, dari Universitas Nottingham dikutip dari The Sun.
Dr Allen mengatakan para pasien yang mengalami sindrom Guillain-Barre setelah suntikan pertama vaksin Covid-19 ini berusia 20 dan 57 tahun. Mereka mengaku mulai mengalami gejalanya mulai 11 hingga 22 hari setelah suntik vaksin Covid-19 dosis pertama.
Satu orang dinyatakan tidak memiliki riwayat penyakit apapun. Sedangkan, 3 pasien lainnya memiliki riwayat penyakit kolitis ulserativa, asma dan tekanan darah tinggi. Kini, para pasien pun diobati dengan antibodi dan pil steroid.