Info

Teknik Proning Bisa Bantu Tingkatkan Kadar Oksigen Pasien Covid-19

Saat mengalami sesak napas ringan dan sedang isoman, pasien Covid-19 bisa melakukan teknik proning ini.

Yasinta Rahmawati

Teknik proning. (Twitter/@COVIDNewsByMIB)
Teknik proning. (Twitter/@COVIDNewsByMIB)

Himedik.com - Banyak pasien Covid-19 yang mengalami sesak napas, di mana saturasi oksigen (SpO2) berada di bawah 94%, tidak tertolong karena kini pasokan tabung oksigen langka di banyak wilayah.

Untuk Anda yang sedang menjalani isolasi mandiri dan mengalami sesak napas ringan namun tidak memiliki tabung oksigen, Anda dapat melakukan teknik proning.

Disetujui secara medis, teknik proning memposisikan pasien Covid-19 dalam posisi tengkurap. Posisi ini berguna untuk meningkatkan kenyamanan bernapas dan meningkatkan jumlah atau kadar oksigen masuk ke paru-paru pasien Covid-19.

Dilansir dari Indian Express, teknik proning meningkatkan ventilasi ke paru-paru, dan menjaga unit alveoli (struktur berbentuk balon kecil yang merupakan lorong terkecil dalam sistem pernapasan) terbuka, sehingga memudahkan pernapasan.

Teknik proning. (Twitter/@COVIDNewsByMIB)
Teknik proning. (Twitter/@COVIDNewsByMIB)

Secara medis, dokter menyarankan agar pasien tetap tengkurap minimal 30 menit hingga maksimal 2 jam. "Ini membantu meningkatkan ventilasi ke paru-paru dan karenanya kadar oksigen mulai membaik," kata Dr Surendra Gupta, seorang dokter yang berbasis di Ludhiana, India.

Cara melakukan teknik proning

Untuk teknik proning dibutuhkan 4-5 bantal. Satu bantal diletakkan di bawah leher, 1-2 bantal di bawah dada hingga melalui paha atas, dan 2 bantal di bawah tulang kering.

Seorang pasien harus berbaring tengkurap, sisi kanan dan kiri secara bergantian. Para ahli menyarankan setidaknya 30 menit harus dihabiskan di setiap posisi tengkurap untuk hasil terbaik.

  • Mulailah dengan berbaring tengkurap
  • Berbaring miring ke kanan
  • Duduk dengan kaki terentang di depan Anda
  • Berbaring miring ke kiri
  • Kembali ke posisi telungkup

Hal yang perlu dihindari dan dianjurkan saat melakukan teknik proning:

  • Hindari tengkurap selama satu jam setelah makan.
  • Pertahankan lama waktu proning hanya sebanyak yang dapat ditoleransi bagi mereka.
  • Bantal dapat disesuaikan sedikit untuk mengubah area tekanan dan kenyamanan.
  • Ruangan tempat pasien berbaring harus berventilasi baik.
  • Pasien tidak boleh mengabaikan luka tekan dan cedera.

Namun demikian, ada beberapa pasien Covid-19 yang sebaiknya menghindari teknik proning. Seperti ibu hamil, pasien yang memiliki trombosis vena dalam, pemilik kondisi jantung berat, tulang paha tidak stabil atau patah tulang panggul.

Berita Terkait

Berita Terkini