Himedik.com - Penelitian menunjukkan penurunan kekayaan atau kemampuan finanasial tingkatkan risiko masalah jantung. Sementara peningkatan keuangan dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah. Temuan ini dipublikasikan 30 Juni di JAMA Cardiology.
“Kekayaan yang rendah merupakan faktor risiko yang secara dinamis dapat mengubah kehidupan seseorang dan dapat mempengaruhi status kesehatan kardiovaskular seseorang,” kata penulis studi Dr. Muthiah Vaduganathan, dari divisi kedokteran kardiovaskular di Brigham and Women's Hospital, di Boston seperti yang dikutip dari Medicinenet.
Baca Juga
Hidung Mampet Jadi Gejala Covid-19, Gimana Cara Mengatasinya?
Prof Zubairi: Minggu Pertama Covid-19 Jadi Fase Paling Menular
Teknik Proning Bisa Bantu Tingkatkan Kadar Oksigen Pasien Covid-19
Moderna Jadi Vaksin Covid-19 Teknologi mRNA Pertama yang Disetujui BPOM
Tingkatkan Imunitas Anak, Simak Tips MPASI Perdana Berikut
Virus Corona Varian Delta Lebih Menular, ini 4 Kelompok Paling Berisiko!
"Jadi, ini adalah peluang yang kita miliki untuk populasi yang berisiko. Penyangga perubahan besar dalam kekayaan harus menjadi fokus penting untuk kebijakan kesehatan bergerak ke depan," imbuhnya.
Melansir dari Medicinenet, para peneliti menganalisis data dari hampir 5.600 orang dewasa Amerika berusia 50 dan lebih tua yang awalnya tidak memiliki masalah jantung dan diikuti dari Januari 1992 hingga Desember 2016.
Partisipan yang berada dalam kuintil kekayaan yang sama antara wawancara selama masa studi diklasifikasikan memiliki kekayaan yang stabil. Secara keseluruhan, peningkatan kekayaan dikaitkan dengan risiko jantung yang lebih rendah dan penurunan kekayaan dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi, meskipun penelitian ini tidak membuktikan hubungan sebab-akibat.
"Penurunan kekayaan dikaitkan dengan lebih banyak stres, lebih sedikit perilaku sehat, dan lebih sedikit waktu luang,yang semuanya dikaitkan dengan kesehatan kardiovaskular yang lebih buruk," ujar penulis studi Dr. Andrew Sumarsono dari divisi kedokteran rumah sakit University of Texas Southwestern.
"Kekayaan dan kesehatan sangat terintegrasi sehingga kita tidak dapat lagi menganggapnya terpisah. Dalam penyelidikan di masa depan, kita perlu melakukan upaya khusus untuk mengukur kekayaan secara rutin dan menganggapnya sebagai penentu utama kesehatan jantung," imbuhnya.