Himedik.com - Inggris telah melaporkan adanya kasus infeksi jamur hitam yang pertama kali ditemukan di India. Para ahli pun menyebut fenomena sekarang ini di Inggris sebagai badai Covid-19.
Pasien Covid-19 yang sakit kritis akan rentan tertular infeksi jamur hitam, karena mereka memiliki kondisi kesehatan yang mendasar dan sistem kekebalan yang lemah.
Baca Juga
Baik untuk Gula Darah, Dinginkan Dulu Nasi Putih di Suhu Ruang
Studi: Covaxin Mampu Melindungi dari Covid-19 Varian Baru
Selain Tak Berguna, Aplikasi Oximeter di Ponsel Malah Bisa Berbahaya
Johnson & Jonson Sebut Vaksin Mereka Masih Melindungi dari Varian Delta
Pemerintah Terapkan PPKM Darurat, Apa Bedanya dengan Kebijakan Sebelumnya?
Taruh Potongan Lemon di Samping Tempat Tidur, ini 5 Efeknya Pada Tubuh!
Sebenarnya dilansir dari The Sun, semua orang bisa terkena infeksi jamur hitam. Tapi, orang yang memiliki sistem kekebalan lemah atau masalah kesehatan mendasar selama bertahun-tahun akan lebih berisiko terkena infeksi jamur hitam.
Dr Tom Chiller, kepala Penyakit Mikotik di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) yang berbasis di AS menjelaskan bahwa orang yang terinfeksi virus corona dan menjalani pengobatan steroid lebih rentan terinfeksi jamur hitam.
Para ahli mengatakan bahwa jamur hitam yang ditemukan di India, sekarang mulai bermunculan di seluruh dunia. Saat ini, India pun sedang menghadapi serangan varian virus corona Covid-19 sekaligus melawan infeksi jamur hitam.
Infeksi jamur hitam ini sendiri disebabkan oleh jamur yang dikenal sebagai mucromycetes yang bisa membunuh orang dengan sistem kekebalan lemah. Ketika seseorang menghirup spora ini, jamur akan mulai menyerang paru-paru dan sinus sampai akhirnya menyebar ke wajah dan otak.
Jamur mucormycosis ini bisa menyebabkan penglihatan kabur atau ganda, nyeri dada dan kesulitan bernapas. India mengalami lonjakan infeksi jamur hitam, karena belum ada obat khusus untuk mengatasi kondisi tersebut.
Tapi, salah satu jenis infeksi jamur yang paling umum adalah aspergillosis. Infeksi jamur jenis ini terkait dengan flu yang telah ditemukan di Inggris, AD, Prancis, Pakistan dan India.
Spora aspergillosis adalah salah satu jenis jamur yang tumbuh subur di lingkungan hangat dan lembap. Jamur bisa menyebar dengan melepaskan spora, partikel biologis mikroskopis yang memungkinkan mereka berkembang biak.
Selain itu, spora ini sering mengandung allergen yang bisa memicu reaksi alergi pernapasan. Mayoritas, orang yang menderita gejala asma parah cenderung alergi terhadap beberapa bentuk jamur.
Dr Darius Armstrong-Jame dalam penyakit jamur pernapasan di Imperial College London mengatakan bahwa sekitar 10 hingga 15 persen pasien Covid-19 di oyal Brompton terkena aspergillosis.
Chiller menambahkan bahwa aspergillosis sama mematikannya dengan infeksi lain seperti mucormycosis (jamur hitam). Aspergillosis ini cenderung rentan menyerang orang yang menjalani perawatan intensif di rumah sakit karena virus corona Covid-19.