Info

Studi Sebut Gejala Covid-19 Jangka Panjang Bisa Muncul dalam 200 Macam

Gejala jangka panjang Covid-19 dapat muncul dalam berbagai macam.

Fita Nofiana

Ilustrasi lockdown, isolasi mandiri, Covid-19. (Pixabay)
Ilustrasi lockdown, isolasi mandiri, Covid-19. (Pixabay)

Himedik.com - Penelitian menunjukkan bahwa gejala Covid-19 jangka panjang (Long Covid) dikaitkan dengan lebih dari 200 gejala. Kondisi ini muncuk mulai dari kelelahan dan nyeri sendi hingga kondisi otak dan jantung.

Hal ini dinyatakan dalam studi internasional yang dipimpin oleh tim di University College London.

Melansir dari Independent, gejala jangka panjang Covid-19 yang paling umum adalah kelelahan (dialami oleh 98 persen responden), malaise pasca aktivitas (memburuknya gejala setelah aktivitas fisik atau mental, dialami oleh 89 persen), dan disfungsi kognitif, sering disebut kabut otak (dialami oleh 85 persen responden).

Gejala lain termasuk halusinasi visual, tremor, kulit gatal, perubahan siklus menstruasi, disfungsi seksual, jantung berdebar, masalah kontrol kandung kemih, herpes zoster, kehilangan memori, penglihatan kabur, diare, dan tinnitus.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Lancet's EClinicalMedicine ini melibatkan 3.762 peserta dari 56 negara di mana 1.020 di antaranya merupakan kasus terkonfirmasi dan 2.742 yang diduga mengidap Covid-19.

"Meskipun ada banyak diskusi publik seputar Covid-19 yang gejalanya bertahan lama, ada beberapa studi sistematis yang menyelidiki populasi ini karenanya relatif sedikit yang diketahui tentang rentang gejalanya," kata Dr Athena Akrami, seorang ahli saraf di Sainsbury Wellcome Center di UCL dan penulis senior laporan tersebut.

Ilustrasi Covid-19. (Elements Envato)
Ilustrasi Covid-19. (Elements Envato)


Studi ini menemukan bahwa kemungkinan gejala yang berlangsung lebih dari 35 minggu (delapan bulan) adalah 91,8 persen. Di antara semua responden, 3.608 (96 persen) melaporkan gejala yang berlangsung lebih dari 90 hari, sementara 2.454 (65 persen) mengalami gejala setidaknya selama 180 hari.

Di antara mereka yang mengalami gejala setidaknya selama enam bulan yang paling umum termasuk kelelahan (80 persen), malaise pasca-aktivitas (73 persen), disfungsi kognitif (58 persen), gejala sensorimotor (56 persen), sakit kepala. (54 persen), dan masalah memori (51 persen).

"Untuk pertama kalinya penelitian ini menyoroti spektrum gejala yang luas, terutama neurologis, lazim dan persisten pada pasien dengan Covid yang lama," ujar Dr Akrami.

"Disfungsi memori dan kognitif, yang dialami oleh lebih dari 85 persen responden, adalah gejala neurologis yang paling pervasif dan bertahan, sama-sama umum di semua usia, dan dengan dampak substansial pada pekerjaan," imbuhnya. 

Sakit kepala, insomnia, vertigo, neuralgia, perubahan neuropsikiatri, tremor, kepekaan terhadap kebisingan dan cahaya, halusinasi (penciuman dan lainnya), tinnitus, dan gejala sensorimotor lainnya juga umum terjadi. Mereka juga sering kali mengalami masalah neurologis yang lebih besar yang melibatkan pusat dan sistem saraf perifer.

Berita Terkait

Berita Terkini