Isolasi Mandiri di Rumah Akibat Covid-19, Simak Panduan Dokter Faheem

Berikut beberapa hal yang perlu Anda ketahui saat melakukan isolasi mandiri di rumah.

Fita Nofiana
Rabu, 21 Juli 2021 | 12:00 WIB
Ilustrasi isolasi diri, Covid-19. (Shutterstock)

Ilustrasi isolasi diri, Covid-19. (Shutterstock)

Himedik.com - Covid-19 bisa membuat orang bergejala ringan atau tanpa gejala sehinga mereka dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah. Dalam hal ini, Dr Faheem Younus menjawab bagaimana merawat Covid-19 di rumah dalam Simposium Covid-19 bertajuk Optimis Indonesia Pulih pada Sabtu (17/7/2021) secara online. 

Dokter Faheem menegaskan jika merawat Covid-19 dari rumah Anda disarankan untuk tak mengonsumsi antibiotik. 

"Anibiotik bukan obat yang tepat untuk Covid-19, faktanya 90 persen pasien Covid-19 tak membutuhkan antibiotik sebab antibiotik membunuh bakteri bukan virus," ujar dokter Faheem yang merupakan pakar penyakit menular dari University of Maryland Upper Chesapeake Health.

Baca Juga: Studi: Ketimbang Orang Dewasa, Antibodi Anak Usai Kena Covid-19 Lebih Kuat

"Sepertiga pasien biasanya mendapatkan efek samping antibiotik ayng terkadang mirip dengan gejala Covid-19, kadang-kadang orang tidak tahu apakah itu gejala Covid-19 atau efek samping antibiotik," imbuhnya.

Ia juga menambahkan bahwa kebanyakan antibiotik bisa menyebabkan resistensi antibiotik. Kondisi ini menyebabkan antibiotik tak lagi manjur saat Anda terkena penyakit bakteri di waktu mendatang. 

Pakar kesehatan dari Amerika Serikat, Dokter Faheem Younus. (Bidik layar/Yaumal)
Pakar kesehatan dari Amerika Serikat, Dokter Faheem Younus. (Bidik layar/Yaumal)


Selain antuibiotik, dokter Faheem juga menyatakan bahwa banyak pasien yang masih merasa lemas meski sudah lebih dari 10 hari infeksi. Ia menyatakan bahwa kondisi tersebut masih sangat wajar atau normal. 

Baca Juga: Deteksi Komplikasi Diabetes Tipe 2, Cek Telapak Tangan!

"Dalam dua minggu Anda akan membaik 80 persen, 20 persennya terjadi dalam 5 hingag 6 minggu. Memang agak lama, intinya jika Anda tak memburuk tentu itu tanda bahwa kondisi Anda membaik [meski masih lemas]," imbuhnya. 

Menurutnya, selagi sarturasi oksigen masih mencapai 90, Anda masih tergolong dalam kondisi moderat atau tak parah. 

"[Dengan kondisi moderat] Anda tak perlu obat-obatan spesifik, hanya semacam pereda panas seperiti parasetamol. Fokusnya adalah istirahat, makan, dan isolasi tentunya," imbuhnya. 

Baca Juga: Anda Sering Tidur Ngiler? ini Bisa Jadi Penyebab dan Cara Mengatasinya!

"Setelah 10 hari Anda bergejala, seharunya Anda sudah bisa keluar dari isolasi," imbuhnya.

Berita Terkait TERKINI
Faktor lingkungan juga berperan dalam memicu kanker....
info | 08:00 WIB
Sakit maag terjadi karena ketidakseimbangan asam lambung dalam tubuh....
info | 08:00 WIB
Untuk memenuhi asupan protein tak harus selalu mengandalkan telur lho....
info | 08:00 WIB
Minum air memang benar membantu menghindari penyakit ginjal. Namun.......
info | 08:00 WIB
kopi hitam termasuk minuman rendah kalori....
info | 08:00 WIB
Sakit tenggorokan adalah salah satu gejala umum yang sering menyertai flu....
info | 08:00 WIB
Yang menjadi penghambat pemberantasan kusta termasuk stigma dan diskriminasi di masyarakat....
info | 08:00 WIB
Berikut beberapa olahraga yang dapat membantu membakar kalori sehingga berat badan cepat turun....
info | 08:00 WIB
Untuk mencegah kolesterol meningkat drastis setelah lebaran dan memicu berbagai penyakit berbahaya, berikut ini cara men...
info | 08:00 WIB
Tampilkan lebih banyak