Info

Vaksin Johnson & Johson Hanya 67 Persen Efektif Lawan Varian Virus Corona

Penelitian mengungkapkan bahwa vaksin Johnson & Johnson kurang efektif melawan varian virus corona Covid-19.

Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi vaksin Covid-19, vaksin Johnson & Johnson (Pixabay)
Ilustrasi vaksin Covid-19, vaksin Johnson & Johnson (Pixabay)

Himedik.com - Studi baru oleh para peneliti di Universitas New York menemukan vaksin Johnson & Johnson kurang efektif melawan varian virus corona Covid-19, berbeda dengan vaksin Pfizer dan Moderna.

Hasil penelitian yang diterbitkan oleh bioRxiv ini membuktikan bahwa vaksin Covid-19 berbasis mRNA, seperti vaksin Pfizer dan Moderna 94 hingga 95 persen efektif mencegah virus corona Covid-19.

Sedangkan, vaksin Johnson & Johnson berbasis vektor adenoviral yang hanya memiliki tingkat efektivitas sekitar 67 persen. Penelitian ini dipimpin oleh Nathaniel Landau, seorang ahli virus di Grossman School of Medicine New York University.

Landau mengatakan tujuan dari penelitian ini adalah menentukan seberapa baik antibodi yang dihasilkan oleh 3 vaksin Covid-19 dan telah disetujui penggunaannya ini mampu melawan varian virus corona yang menjadi perhatian.

"Hasilnya menunjukkan bahwa ketiga vaksin Covid-19 meningkatkan antibodi untuk melawan varian virus corona tersebut. Tapi, vaksin Covid-19 yang membutuhkan 2 dosis (Pfizer dan Moderna) meningkatkan antibodi yang lebih baik daripada vaksin Johnson & Johnson," kata Landau dikutip dari Fox News.

Ilustrasi Virus Corona Covid-19. (Pixabay)
Ilustrasi Virus Corona Covid-19. (Pixabay)

Sementara itu, Johnson & Johnson memberi pernyataan yang mengutip dari penelitian sebelumnya bahwa satu kali suntikan vaksin Covid-19 buatannya terbukti 85 persen efektif untuk mencegah infeksi parah dan memberikan perlindungan lengkap.

Perusahaan itu juga menyatakan bahwa penelitian Landau tidak membahas tentang kekebalan terhadap virus corona Covid-19 sepenuhnya.

Mereka juga menambahkan satu kali suntikan vaksin Johnson & Johnson menghasilkan aktivitas yang kuat dan gigi untuk melawan varian Delta, yang menyebar lebih cepat dibandingkan virus corona Covid-19 aslinya.

Berita Terkait

Berita Terkini