Info

Waspada, Perubahan Kecil Pada Tubuh Bisa Jadi Tanda Risiko Kematian Dini!

Setiap perubahan kecil pada tubuh bisa menjadi tanda risiko kematian dini seseorang, mulai dari perubahan cara berjalan, cara berpakaian dan lainnya.

Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi pasien, motorik. (Pixabay)
Ilustrasi pasien, motorik. (Pixabay)

Himedik.com - Kebanyakan orang seringkali mengabaikan berbagai perubahan kecil pada tubuhnya. Padahal, perubahan kecil pada tubuh bisa menandakan risiko kematian dini.

Para peneliti percaya bahwa ada tanda-tanda peringatan yang muncul 10 tahun sebelum kematian.

Bahkan, perubahan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari bisa menggambarkan risiko kematian dini tersebut, seperti berjalan kaki, berbelanjang hingga cara berpakaian.

Temuan dari British Medical Journal, para ahli mengatakan bahwa penurunan fungsi motorik fisik pada orang di atas usia 65 tahun berkaitan dengan risiko kematian yang lebih tinggi.

Dilansir dari Mirror UK, kesulitan melakukan gerakan seperti bangun dari kursi, kecepatan jalan yang menurun, menurunkan kekuatan pegangan bisa membantu mendeteksi risiko kematian dini.

Jika tanda-tanda risiko kematian dini itu terdeteksi, maka masih ada peluang untuk melakukan tindakan pencegahan dan intervensi untuk mengatasinya.

Ilustrasi lansia kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari. (Pixabay)
Ilustrasi lansia kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari. (Pixabay)

Temuan ini didasarkan pada penelitian terhadap lebih dari 6 ribu peserta usia antara 33 hingga 55 tahun selama tahun 1985 hingga 1988. Pada tahun 2007 hingga 2016, para peserta yang masih sama menjalani penilaian fisik sampai 3 kali.

Penilaian fisik itu termasuk pengukuran kecepatan berjalan, waktu yang dibutuhkan untuk bangun dari kursi, kekuatan genggaman tangan, cara berpakaian, cara menggunakan toilet, memasak, dan berbelanja.

Hasilnya, mereka pun menemukan penurunan tingkat fungsi motorik fisik sangat berkaitan dengan peningkatan risiko kematian dini.

Laporan penelitian itu juga memberi tahu beberapa peserta yang meninggal dunia mengalami penurunan fungsi motorik sejak 10 tahun sebelumnya, seperti kesulitan bangun dari kursi atau tempat tidur.

"Setelah memperhitungkan faktir-faktor lainnya yang berpotensi berpengaruh, para peneliti menemukan bahwa fungsi motorik yang lebih buruk berkaitan dengan peningkatan risiko kematian sebesar 22 persen untuk kecepatan berjalan, 15 persen untuk kekuatan cengkeraman, dan 14 persen untuk kursi yang diatur waktunya serta kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari 30 persen," jelasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini