Info

Ahli: Obat Fibrosis Paru Pada Pasien Covid-19 Baik untuk Gagal Jantung

Para ahli menemukan obat fibrosis paru yang biasa diresepkan untuk pasien Covid-19 juga baik untuk pasien gagal jantung.

Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi obat. (Pixabay)
Ilustrasi obat. (Pixabay)

Himedik.com - Gagal jantung terjadi  ketika jantung tidak memompa cukup darah ke seluruh tubuh. Masalah kardiovaskular ini membutuhkan penanganan medis segera karena berisiko mengancam jiwa.

Tapi, sebuah studi oleh National Institute for Health Research menemukan obat yang biasanya diresepkan untuk pasien fibrosis paru atau virus corona Covid-19, yakni Pirfenidone bisa membantu mengobati pasien gagal jantung.

Gagal jantung dengan fraksi ejeksi yang diawetkan (HFpEF), juga disebut gagal jantung diastolik.

Gagal jantung diastolik adalah sindrom klinis yang terjadi ketika bilik kiri bawah (ventrikel kiri) tidak bisa terisi dengan baik oleh darah selama fase diastolik.

Fraksi ejeksi berfungsi mengukur seberapa banyak darah di dalam ventrikel yang dipompa keluar dengan setiap kontraksi.

Nick Hartshorne-Evans, pendiri kelompok kampanye Pumping Marvellous, mengatakan peningkatan kualitas hidup juga sangat penting bagi pasien gagal jantung.

"Hanya ada sedikit pilihan pengobatan HFpEF. Bahkan National Institute for Health and Care Excellence tidak memiliki pedoman khusus mengenai hal tersebut," kata Nick Hartshorne-Evans dikutip dari Express.

Ilustrasigagal jantung (Shutterstock).
Ilustrasi gagal jantung (Shutterstock).

Dalam percobaan baru-baru ini, 47 pasien dengan HFpEF diberi tablet pirfenidone setiap hari selama satu tahun.

Beberapa pasien pun menjalani pemindaian MRI jantung dan pasien yang memiliki bukti jaringan parut jantung diminta mengonsumsi pirfenidone atau plasebo setiap hari.

Setelah satu tahun pasien menjalani pemindaian, jaringan parut pada jaringan jantung telah menurun rata-rata 1,21 persen.

Dokter Chris Miller dari University of Manchester dan konsultan ahli jantung di Manchester University NHS Foundation Trust, mengatakan gagal jantung adalah penyakit yang cukup mematikan seperti kanker.

Tapi, pengurangan jaringan parut jantung bisa mengurangi tingkat kematian dan risiko rawap karena gagal jantung.

Peningkatan etensi cairan memberikan dukungan untuk jaringan parut jantung memiliki peran kausal dalam gagal jantung dan menjadi target pengobatan yang efektif.

Menurut British Heart Foundation, ada tiga gejala utama gagal jantung antara lain:

  1. Sesak napas saat beraktivitas atau istirahat
  2. Kaki bengkak, pergelangan kaki, perut dan sekitar daerah punggung bawah akibat penumpukan cairan
  3. Kelelahan, karena tidak ada cukup darah dan oksigen yang masuk ke otot

Lima puluh persen pasien gagal jantung akan meninggal karena gagal jantung progresif, sedangkan sisanya akan meninggal mendadak karena aritmia dan kejadian iskemik.

Berita Terkait

Berita Terkini