Info

Gejala Virus Corona Mirip DBD dan Malaria, Kenali Perbedaannya!

Virus corona Covid-19 bisa menimbulkan gejala yang mirip DBD dan malaria sehingga sulit dikenali.

Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi pasien virus corona Covid-19. (Pixabay)
Ilustrasi pasien virus corona Covid-19. (Pixabay)

Himedik.com - Malaria dan demam berdarah (DBD) adalah penyakit yang biasa muncul selama musim hujan. Hal ini pastikan menambahkan kekhawatiran di tengah ancaman virus corona Covid-19.

Malaria dan demam berdarah adalah penyakit yang berasal dari gigitan nyamuk dan biasanya muncul selama musim hujan. Tapi, virus corona Covid-19 seringkali menunjukkan gejala yang mirip dengan kedua penyakit tersebut.

Virus corona Covid-19 sendiri merupakan penyakit pernapasan yang menyebar melalui tetesan cairan pernapasan dari orang yang terinfeksi. Sedangkan, demam berdarah (DBD) dan malaria adalah penyakit tropis yang disebabkan oleh nyamuk dan muncul selama perubahan musim.

Tapi, demam berdarah biasanya menyebar melalui gigitan nyamuk Aedes. Lalu, malaria juga ditularkan melalui parasit yang disebut plasmodium dan menyebar melalui gigitan nyamuk Anopheles betina.

Meskipun ketiga jenis penyakit itu berbeda, demam berdarah, malaria dan virus corona Covid-19 disebabkan oleh virus dan bisa menginfeksi tubuh. Ketiga penyakit itu juga bisa menyebabkan banyak gejala, terutama masalah pernapasan dan peradangan.

Ilustrasi pasien virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi pasien virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Karena gejalanya yang hampir mirip, banyak orang seringkali kesulitan membedakan antara ketiga penyakit menular tersebut. Bahkan, ketiga jenis penyakit itu serupa presentasinya secara klinis.

Demam berdarah yang disebabkan oleh 4 jenis nyamuk pembawa virus bisa menyebabkan demam tinggi, sakit kepala, nyeri sendi dan otot, serta gejala gastrointestinal seperti mual, sakit perut dan diare.

Di sisi lain, malaria disebabkan oleh parasit plasmodium yang menyebabkan gejala seperti demam, menggigil, myalgia, sakit kepala, kelelahan, berkeringat dan terkadang kejang.

Sementara, virus corona Covid-19 bisa menyebabkan gejala yang berbeda pada setiap orang. Infeksi virus corona Covid-19 ringan, sedang, hingga berat bisa menyebabkan gejala kedinginan, batuk, pilek, sakit tenggorokan, kesulitan bernapas, sakit kepala, myalgia, kelelahan dan kelemahan yang mirip dengan demam berdarah dan malaria.

Gejala yang mirip dan tumpang tindih antara ketiga penyakit menular itu bisa membuat seseorang sulit membedakannya. Meskipun tes medis salah satu cara paling tepat untuk membedakan ketiga penyakit tersebut, tapi ada beberapa perbedaan kecil yang mencolok dari virus corona Covid-19.

  • Kehilangan indra penciuman dan perasa
  • Saluran pernapasan bagian atas dan peradangan, seperti batuk, perubahan suara, dan iritasi tenggorokan

Semua gejala tersebut merupakan ciri khas infeksi virus corona Covid-19, yang tidak terjadi pada orang dengan malaria dan demam berdarah.

Terlepas dari gejala yang tercantum di atas, demam berdarah, malaria, dan virus corona Covid-19 memiliki beberapa perbedaan. Berikut ini dilansir dari Times of India, beberapa hal yang harus dicurigai.

Positif terinfeksi demam berdarah. (Shutterstock)
Ilustrasi positif terinfeksi demam berdarah. (Shutterstock)

1. Masa inkubasi dan timbulnya gejala

Gejala virus corona Covid-19 biasanya muncul hanya dalam 2-3 hari pascakontraksi. Sedangkan, malaria dan demam berdarah yang menyebar melalui gigitan nyamuk memiliki waktu onset lebih lama dan terkadang gejalanya menyerang selama 22-25 hari.

2. Risiko infeksi penyakit menular

Infeksi virus corona Covid-19 yang parah bisa menyebabkan kematian. Tapi, tingkat keparahan infeksi virus corona ini juga berkaitan dengan faktor lain, seperti usia dan kekebalan yang biasanya tidak terjadi pada penyakit malaria dan demam berdarah.

3. Proses penularannya

Demam berdarah dan malaria bukanlah penyakit menular yang bisa menyebar dari orang ke orang. Sedangkan, virus corona Covid-19 adalah penyakit yang sangat menular sehingga semua orang perlu memakai masker dan mendisinfektasi permukaan yang terkontaminasi.

4. Area penularan

Demam berdarah dan malaria biasanya lebih berisiko pada orang yang tinggal di daerah tropis. Sedangkan, virus corona Covid-19 bisa menyerang kapan pun dan di mana pun melalui area penularan yang tinggi.

 

Berita Terkait

Berita Terkini